tag:blogger.com,1999:blog-24295370830862572552023-11-16T03:18:04.158-08:00My Mindmy mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-58805384622454989192010-04-08T06:12:00.001-07:002010-04-08T06:12:29.366-07:00Autisme pada anak<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CROMIKO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.addmd
{mso-style-name:addmd;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:742802187;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1798200606 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">Autisme pada kanak-kanak</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Autisme di anggap sebagai gangguan pervasive dari segi penelitian maupun segi klinis. Autisme mempengaruhi kualitas-kualitas penting manusia, yakni interaksi antar pribadi dan komunikasi. Anak-anak yang mengalami autisme memperlihatkan kerusakan berat pada interaksi interpersonal dan komunikasi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Gagguan autisme relative jarang dan terjadi dalam 5 atau 10 kelahiran per 10.000 kelahiran (bristo, et al. 1996;lord & rutter, 1994). Autisme kelihatan dalam dua jenis kelamin dengan frekuensi 3 atau 4 kali lebih tinggi laki-laki di bandingkan pada anak perempuan (Bryson, 1996). Karena berkenaan dengan perkembangan social awal dari gangguan ini, tetapi bukan mengenai tingkah laku stereotipis (McLenan , Lord & schopler, 1993)gangguan ini juga ditemukan di seluruh dunia dan dalam semua lapisan masyarakat (gilberg, 1990)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Gejala :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Autisme pada anak merupakan suatu gangguan yang sangat berat dengan 3 simtom utama:</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Simtom pertama : anak yang menderita autisme kurang responsive terhdap orang lai. Anak yang menderita autisme kelihatannya hidup di dalam dunianya sendiri dan tidak memberikan respon terhadap orang lain yang ada di sekitarnya. Ketika masih bayi, ia tidak menangis kalau di tinggal sendirian, tidak tersenyum pada orang lain, tidak bersuara dalam memberikan tanggapan respon sapaan dari orang lain, tidak bergaul dengan orang lain dan tidak menentang orang lain.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Seimtom kedua : gangguan komuikasi verbal dan nonverbal.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Simtom ketiga : mempunyai aktifitas dan minat yang terbatas dan diulang-ulang</li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Untuk mengetahui apakah seorang anak itu menderita autisme adalah : apakah anak itu kelihatan berbeda dengan anak lainnya, bersikap asa bodoh, ototnya lembek,jarang menangis atau mungkin cepat marah, tidak rewewl,tidah senyum, tidak mengoceh,tidak mengadakan respons antisipatoris, dan tidak tertarik dengan mainan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dengan demikian, apabila seorang anak di diagnosis sebagai anak autis, simtom-simtomnya harus mulai terlihat sebelum beerusia 3 tahun. (<b> </b>Daftar pustaka : Kesehatan Mental 1 <span class="addmd">Oleh Drs.Yustinus Semiun, OFM)</span></div>my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-74885807371405519422010-04-08T06:11:00.001-07:002010-04-08T06:11:25.953-07:00syindrome asperger<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CROMIKO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:737947341;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1816933160 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l1
{mso-list-id:1969889764;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-879074722 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Syndrome asperger</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Syndrome asperger pertama kali di publikasikan oleh hans asperger, beliau mengidentifikasikan suatu pola kemampuan dan perilaku konsisten, yang terutama terjadi pada anak laki-laki.pole tersebut termasuk kurangnya empati, rendahnya kemampuan untuk pertemanan, percakapan-percakapan hanya satu arah, penyerapan secara kuat pada suatu miat tertentu, dan gerakan-gerakan yang ganjil. Lorna wing (burgoine dan wing, 1983) menjelaskan cirri-ciri klinis tentang syndrome asperger sebagai berikut :</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ketiadaan empati</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Naïf, serba salah, dan interaksi satu arah</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak punya kemampuan atau hanya punya kemampuan kecil utuk mengembangkan persahabatan</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ujarannya bersifat menonjolkan pengetahuannya, atau berulang</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Miskin komunikasi nonverbal</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Penyerapan luar biasa pada subjek-subjek tertentu</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kikuk, gerkan-gerakan yang tidak terkoordinasi dengan baik dan sikap tubuh yang ganjil.</li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Terdapat dua tahap untuk melaksanakan diagnosi asperger :</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dengan melengkapi kuesioner atau skala niali</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dengan penilaian diagnostic oleh para ahli klinis</li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Synaesthesia<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kondisi ini adalah keadaan langka yang tidaklah unik bagi par pengidap syndrome asperger. Dalam kondisi ini, orang tersebut mengalami suatu rangsangan dalam sisitem sensori, dan sebagai akibatnya ia mengalami sensibilitas dalam bentuk yang lain. Ekspresi yang paling umum terjadi adalah melihat warna-warna tertentu. Kadang-kadang, kondisi ini di sebut sebagai “pendengaran yang berwarna” bunyi-bunyi tertentu kerap disertai dengan penglihatan akan warna, bentuk, tekstur, gerakan, aroma, atau rasa yang samara-samar, orang yang terkena syndrome asperger mengalami rangsangan pendengaran tumpang tindih dengan proses pengindraan lainnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Syndrome asperger dan gangguan lemah perhatian (ADD) adalah dua kondisi yang berbeda. Namun, seorang anak mungkin aja mengalami keduanya. Ciri central dari syindrome asperger adalah profil perilaku social dan emosi yang tidak lazim. Sedangkan anak ADD tidak demikian.mereka cenderung mengetahui cara bermain, namun mereka melakukannya dengan sangat buruk, mereka bias saja mengganggu, mengacau, tak berpikir, dan menyebabkn dis intgrasi aktifitas serta bahkan kekacauan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Daftar pustaka : sindrom asperger oleh tony attwood 1998</div>my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-63100953124171611172010-04-08T06:10:00.001-07:002010-04-08T06:10:19.496-07:00gangguan pervasif<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CROMIKO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">Gangguan-gangguan perkembangan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Gangguan perkembangan adalah masalah-masalah yang menggangu perkembangan emosional dan akademis pada bayi-bayi dan anak-anak. Salah satunya adalah gangguan pervasive gangguan pervasive adalah istilah yang belakangan digunakan untuk menyebut masalah psikologis yang berat dan muncul pada usia yang sangat dini. Gangguan-gangguan ini menimpa perkembangan kognitif, social, tingkah laku, dan emosional anak-anak yang menyebabkan kesulitan yang luas dalam proses perkembangan (lord dan ritter, 1994; Rutter & schopler, 1987). Gangguan-gangguan ini meliputi autisme kanak-kanak dan gangguan-gangguan pervasive lain, seperti gagguan rett, gagguan asperger, gagguan disintergratif masa kanak-kanak. Autisme kanak-kanak adalah gangguan pervasife yang terjadi sesudah kelahiran. Kemudianakan disinggung secara singkat gangguan-gangguan khusus yang ada hubungannya dengan kemampuan bahasa, akademis, dan kemampuan motor.</div>my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-4526090062142930532010-02-21T22:06:00.000-08:002010-02-21T22:06:11.551-08:00Hari ItuHari itu Sungguh kacau apa suatu keajaiban, Aku berjalan ke dalam awan Dan aku kehilangan diriku, Dan aku sedih, sedih, sedih, Kecil, sendirian, takut, Hasrat kemurnian dari Sebuah pikiran yang rapuh dan Semangat lembut,<br />
<br />
hari itu Apa yang mengagumkan berantakan, Ini semua yang bisa saya lakukan, Aku sudah selesai menjadi diriku, Sedih, takut, kecil, sendirian, indah Ini seharusnya seperti ini Saya menerima segalanya, <br />
<br />
hari itu Aku berbaring di samping diriku, Dalam perasaan sakit, sedih, Takut, kecil, memanjat, merangkak Menuju cahaya Dan itu semua kulihat, dan Aku lelah, dan aku benar, Dan aku salah ,Dan itu indah, <br />
<br />
hari itu Ketika semuanya berantakan Dan segala sesuatu berada di tempatnya, Dan ada terlalu banyak luka, Sedih, kecil, takut, sendirian Dan semua orang yang sinis, Dan sulit, dan itu manis Tapi tak seharusnya Untuk menjadi seperti ini, <br />
<br />
hari itu Ketika aku duduk di bawah sinar matahari, Dan aku pikir, dan aku menangis Karena aku sedih, takut, kecil, sendirian, kuat Dan aku bukan apa-apa Dan aku benar Hanya seorang pemberani Dapat mematahkan melalui, Dan semuanya baik-baik saja Ya, tidak apa-apamy mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-18109661093476370812010-02-21T21:48:00.000-08:002010-02-21T21:48:14.594-08:00Attention Deficit Hyperactivity Disorder ( ADHD )Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD atau AD / HD) adalah sebuah neurobehavioral gangguan perkembangan. ADHD terutama dicirikan oleh "ko-eksistensi attentional masalah dan hiperaktif, dengan setiap perilaku yang terjadi jarang sendirian." <br />
<br />
ADHD adalah yang paling sering dipelajari dan didiagnosis gangguan kejiwaan pada anak-anak, mempengaruhi sekitar 3 sampai 5% dari anak-anak dengan gejala global dimulai sebelum usia tujuh tahun. ADHD merupakan gangguan kronis umum pada anak-anak dengan 30 sampai 50% dari orang-orang didiagnosis pada masa kanak-kanak terus mengalami gejala sampai dewasa. Remaja dan orang dewasa dengan ADHD cenderung untuk mengembangkan mekanisme bertahan untuk mengkompensasi sebagian atau semua gangguan mereka. Namun, banyak aspek kehidupan sehari-hari bahwa sebagian besar orang mengambil begitu saja yang dibuat lebih sulit dengan gejala ADHD. <br />
Meskipun sebelumnya dianggap sebagai diagnosis masa kanak-kanak, ADHD dapat terus sepanjang masa dewasa. 4,7 persen orang dewasa Amerika diperkirakan hidup dengan ADHD. ADHD didiagnosa dua sampai empat kali sebagai anak laki-laki seperti yang sering pada anak perempuan, meskipun studi menunjukkan perbedaan ini mungkin disebabkan oleh bias subjektif merujuk guru. ADHD manajemen biasanya melibatkan beberapa kombinasi dari obat-obatan, modifikasi perilaku, perubahan gaya hidup, dan konseling. Gejala-gejalanya dapat sulit dibedakan dari gangguan lain, meningkatkan kemungkinan bahwa diagnosis ADHD akan tertinggal atau sebaliknya. Selain itu, sebagian besar dokter belum menerima pelatihan formal dalam penilaian dan pengobatan ADHD, terutama pada pasien dewasa. <br />
<br />
ADHD dan diagnosis dan pengobatan telah dianggap kontroversial sejak tahun 1970-an. The kontroversi telah melibatkan dokter, guru, pembuat kebijakan, orang tua dan media. Pendapat mengenai berkisar ADHD tidak percaya itu ada pada semua untuk percaya ada genetik dan fisiologis dasar untuk kondisi serta perbedaan pendapat tentang penggunaan obat perangsang dalam perawatan. Kebanyakan penyedia layanan kesehatan menerima bahwa ADHD adalah kelainan asli dengan perdebatan dalam komunitas ilmiah keterpusatan terutama di sekitar bagaimana didiagnosis dan diobati. The AMA Council on Scientific Affairs pada tahun 1998 menyimpulkan bahwa " kriteria untuk ADHD iagnostic didasarkan pada riset empiris dan luas, jika diterapkan secara tepat, mengarah pada diagnosis sindrom interrater tinggi reliabilitas, validitas wajah yang baik, dan tentu saja prediktabilitas tinggi dan pengobatan responsif.<br />
<br />
daftar pustaka : http://en.wikipedia.org/wiki/Attention-deficit_hyperactivity_disordermy mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-37299086918138067242009-12-03T03:56:00.001-08:002009-12-03T03:56:00.328-08:00Pyromania<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBGIVAN%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.longtext
{mso-style-name:long_text;}
@page Section1
{size:612.0pt 1008.0pt;
margin:72.0pt 86.4pt 36.0pt 86.4pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1552620285;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1053198088 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:1856773048;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1081650468 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKXUNDoICP5fSzscxM9oN8DtR0ObGKJV6Ske5bTqfCI3RnisarVco0MXnqV55DxQFfs0voUUfJgbomh7br3ne9f0jHq_7KoM9zzQE4nbAGUiIEFEXJvRBNdcx9ZiTZ7X-rr7ifG41ziXg/s1600-h/pyromania_douglas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKXUNDoICP5fSzscxM9oN8DtR0ObGKJV6Ske5bTqfCI3RnisarVco0MXnqV55DxQFfs0voUUfJgbomh7br3ne9f0jHq_7KoM9zzQE4nbAGUiIEFEXJvRBNdcx9ZiTZ7X-rr7ifG41ziXg/s320/pyromania_douglas.jpg" /></a><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Anak Pyromania<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sebelumnya disini saya akan caba menjelaskan sekilas tentang pyromania. Pyromania adalah dorongan untuk sengaja memulai api untuk meredakan ketegangan dan biasanya menyertakan perasaan lega kepuasan atau sesudahnya. Pyromania berbeda dari pembakaran, dan juga pyromaniacs berbeda dari mereka yang memulai kebakaran karena psikosis, untuk pribadi, moneter atau kepentingan politik, atau untuk tindakan balas dendam. Pyromaniacs mulai menyala untuk merangsang euforia, dan sering terpaku pada lembaga-lembaga pengendalian kebakaran seperti api stasiun dan pemadam kebakaran.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Perawatan<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Modifikasi perilaku adalah pengobatan untuk pyromania biasa. Perawatan lain termasuk melihat tindakan pasien sebagai suatu proses sadar dan menganalisis untuk membantu pasien menyingkirkan perilaku. Sering kali, pengobatan ini diikuti dengan pendekatan yang lebih psikodinamik alamat bahwa permasalahan pokok yang dihasilkan emosi negatif yang menyebabkan mania. Prognosis untuk perawatan pada umumn</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">ya adil bagi masyarakat miskin. </span><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Perawatan muncul untuk bekerja di 95% dari anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda pyromania, yang meliputi terapi keluarga dan masyarakat intervensi. Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) juga digunakan untuk mengobati kondisi ini. </span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Penelitian juga menunjukkan ada manfaat terapeutik berhubungan dengan bermain luar mania dalam lingkungan simulasi.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS";">Epidemologi<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS";"> </span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pyromania adalah gangguan yang sangat langka, dan insiden itu adalah kurang dari satu persen pada kebanyakan studi; juga, pyromaniacs merupakan proporsi yang sangat kecil dari penerimaan rumah sakit jiwa. Pyromania dapat terjadi pada anak-anak semuda usia tiga tahun, tetapi jarang pada orang dewasa dan jarang pada anak-anak. Hanya sebagian kecil anak-anak dan remaja ditahan karena pembakaran telah pyromania. Sembilan puluh persen dari mereka yang didiagnosis dengan pyromania adalah laki-laki. Berdasarkan survei terhadap 9.282 orang Amerika menggunakan Diagnostic & Statistical Manual on Mental Disorders, 4th edition, kontrol impuls-masalah seperti perjudian, pyromania dan belanja kompulsif secara kolektif mempengaruhi 9% dari penduduk. Dan sebuah studi oleh 1979 Penegakan Hukum Administrasi Bantuan menemukan bahwa hanya 14% dari kebakaran yang dimulai oleh pyromaniacs dan orang lain dengan penyakit mental. <o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS";">Anak yang menderita Pyromania<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> Seorang anak pyromaniac adalah anak dengan gangguan kontrol impuls yang terutama dicirikan oleh suatu keharusan untuk mengatur kebakaran untuk mengurangi ketegangan. Pyromania berasal dari kata yunani pyr ( api ) dan mania ( kegilaan ) seorang anak yang pyromaniac adalh bentuk yang langka pengaturan api. Sebagian anak-anak muda tidak didiagnosi pyromania melainkan gangguan perilaku. Sebuah fitur kunci diulang pyromania asosiasi dengan api tetapi tanpa motif yang nyata . hal ini biasanya terjadi pada anak-anak umur 3 tahunan. Sekitar 90% orang didiagnosis dengan pyromania resmi adalah laki-laki. Pyromaniacs hanya menetapkan sekitar 14% dari kebakaran.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS";">Gejala<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> Banyak studi klinis yang menemukan bahwa pengaturan kebakaran jarang terjadi dengan sendirinya, tetapi biasanya terjadi dengan perilaku buruk lainnya. Motif yang baru-baru ini mendapat perhatian adalah yang paling menyenangkan, teriakan minta tolong, pembalasan terhadap orang dewasa, dan keinginan untuk menyatukan kembali keluarga. Sepertinya itu adalah kombinasi dari pyromania dan perilaku buruk yang memulai pengaturan api. Pengaturan api di antara anak-anak dan remaja dapat berulang atau periodik. Tapi kemudian ada orang lain yang mungkin hanya mencari untuk membuat api besar selama masa stres. Beberapa gejala pyromania adalah depresi, konflik dalam hubungan, dan kemampuan masyarakat miskin untuk m engatasi stres dan kecemasan. <o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS";">Penyebabnya<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ada beberapa faktor yang penyebab child Pyromaniac :<o:p></o:p></span><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Antisosial perilaku dan sikap : anak-anak yang membakar tidak hanya membakar, tetapi juga melakukan kejahatan atau pelanggaran lain atau vandalisme, kekerasan, amarah, dll<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">sensasi mencari : beberapa anak-anak tertarik untuk pengaturan api karena mereka bosan dan hanya mencari sesuatu untuk dilakukan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">perhatian mencari : pencahayaan api menjadi cara untuk menghasilkan respons dari orang-orang dewasa.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kurangnya keterampilan sosial: Beberapa anak saja belum cukup diajarkan keterampilan sosial. Banyak dari anak-anak dan remaja yang telah ditemukan membakar menganggap dirinya sebagai "penyendiri".<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Api-Kurangnya keterampilan keselamatan dan ketidaktahuan bahaya mereka: Bagi sebagian besar anak-anak tidak didiagnosis dengan pyromania ini adalah apa yang mendorong mereka. </span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Alami hanya rasa ingin tahu dan ketidaktahuan tentang kekuatan destruktif api</span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">.</span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Masalah belajar</span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Parental Masalah seperti pemisahan, pengabaian, dan penyalahgunaan</span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Faktor lingkungan :<o:p></o:p></span><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Miskin pengawasan oleh orang tua atau wali.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menonton orang dewasa dengan menggunakan api yang tidak tepat pada usia dini<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Parental mengabaikan</span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Orangtua menyalahgunakan narkoba atau bertindak kasar: Faktor ini telah dipelajari dan kesimpulan menunjukkan bahwa kebakaran setter lebih mungkin di rumah-rumah di mana orang tua menyiksa mereka<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Peer Pressure</span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Stres Life Events: Api pengaturan menjadi cara untuk mengatasi krisis<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ada juga telah dilakukan beberapa penelitian medis yang menunjukkan link ke hipoglikemia reaktif dalam cairan cerebrospinal. Sebagian dari persamaan yang telah ditemukan antara keduanya di tingkat kelainan neurotransmiter norepinefrin dan serotonin, yang merujuk pada masalah dalam impuls kontrol, dan gula darah rendah. <o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><br />
my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-42725983429517414492009-11-23T21:00:00.000-08:002009-11-23T21:00:06.402-08:00Mengukur Sikap Optimis dan Pesimis<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBGIVAN%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 1008.0pt;
margin:72.0pt 86.4pt 36.0pt 86.4pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:454523634;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1352621554 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:72.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:72.0pt;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQxmrth1hjoMSyOTEP7wciXtt_zFJAkDM0XwfTTIJ8r2qHGrLogzW12rO59a7TCDnSyQIhjCZ52pbBsewT9NzF4y5aqJ4bepdJUu1xuX_difogrkga1DcVbn7YvrT3nOJIRyvZQtShI6Y/s1600/optimis+dan+pesimis.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQxmrth1hjoMSyOTEP7wciXtt_zFJAkDM0XwfTTIJ8r2qHGrLogzW12rO59a7TCDnSyQIhjCZ52pbBsewT9NzF4y5aqJ4bepdJUu1xuX_difogrkga1DcVbn7YvrT3nOJIRyvZQtShI6Y/s320/optimis+dan+pesimis.jpeg" /></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mengukur sikap optimis dan pesimis <o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Stress dapat terjadi karena tekanan yang berlebihan. Namun indikator tekanan berlebihan itu sangat tergantung pada sikap yang dimiliki seseorang. Sikap pesimis dan optimis sangat mempengaruhi sikap mereka terhadap stress yang dialami. Orang yang bersikap optimis bisa lebih mudah beradaptasi secara fisik maupun psikis terhadap stress dibanding mereka yang pesimistis.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Stress yang berat dan berkepanjangan akan mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis seseorang . sementara itu dalam kehidupan sehari-hari kita melihat bahwa tidak semua orang memiliki reaksi yang sama terhadap stress yang sama. Bahkan , gejal;a stress yang ringan bagi seseorang bisa dirasakan sebagai tekanan yang sangat berat bagi orang yang lain sehingga ia mengalami sakit yang berkaitan dengan stress tersebut.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menurut Camille Wortman dkk dalam buku psychology, hal itu terjadi karena ada perbedaan kepribadian. Para ahli telah menelusuri bahwa dimensi kepribadian yang yang tampaknya berkaitan dengan stress dan penyakit yang ditimbulkan oleh stress adalah sikap optimis dan pesimistis yang ada dalam diri seseorang. Berdasarkan hal tersebut ada baiknya jika anda mengetahui dan dapat mengukur termasuk kedalam jenis manakah anda, apakah kelompok pesimis atau optimis.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Contoh paling mudah untuk mengidentifikasikannya adalah dengan mengamati 2 jenis sifat pekerja. Jika ada pekerja A yang dapat dengan tenang tidak menyelesaikan atau tidak menepati waktu deadline atas pekerjaan yang dilakukannya maka pekerja ini tergolong ke dalam karyawan denagan sikap pesimis.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Seorang yang berjiwa optimis akan berusaha dengan segala kemampuannya untuk memenuhi danmematuhi jadwal deadline yang telah ditetapkan. Pekerja A tidak menyelesaikan pekerjaanya tepat waktu dengan alasan pekerjaan tersebut sulit dan memeiliki kendala. Seorang yang berjiwa optimis tidaklah demikian, ia akan terus berusaha untuk menyelesaikannya denagn menghadapi dan berusaha untuk menyelesaikan segala hambatan dan kendala yang ada.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Orang yang pesimistis cenderung menyalahkan diri sendiri jika terjadi masalah yang buruk. Misalnya dia berkata, ” ini kesalahan saya. ” biasanya mereka juga berlebihan menyimpulkan masalah tersebut, dengan berkata, ” masalah ini nggak akan pernah selesai. ” </span><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">dan ” semua ikut kacau jadinya. ” bahkan menurut Wortman, orang yang pesimistis langsung mengaitkan peristiwa kecil di masa lalu dan dianggapnya sebagai ancaman terhadap kemampuannya untuk menghadapi masalah hari ini. Sebaliknya, orang yang bersiakap optimistis cenderung mengaitkan kejadian yang buruk dengan faktor diluar dirinya dan biasanya hanya bersikap terbatas serta sementara. ” itu bukan kesalahan saya. ” begitu biasanya mereka berkata atau ” ini tidak boleh terjadi lagi. ” dan juga ” ini bukan akhir dunia. ” mereka yakin bahwa hal – hal yang baik akan terjadi pada mereka dan bahwa mereka akan mampu mengatasi akan mampu mengatasi masalah yang akan terjadi.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Seorang yang berjiwa optimis akan dianggap memiliki sikap mau menang sendiri atau tidak memperhatikan orang lain. Sebenarnya sikap optimis ini harus sesuai pada situasi dan kondisinya. Jika dilakukan dengan kadar yang berlebihan sikap optimis akan mengarah pada sikap mementingkan diri sendiri, mau menang sendiri, dan tidak memperdulikan orang lain atau memperhatikan orang lain.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kerena sikap optimis yang harus sesuiai dengan situasi dan kondisinya maka dapa pula orang yang tidak mengetahui termasuk kelompok manakah dirinya. Untuk mengantisipasi hal ini dapat dilakukan dengan mengukur kecenderungannya. Untuk mengetahui bagaiman kecenderungan seseorang , termasuk optinis atau pesimistis, berikut ini adalah pertnyaan yang dipakai Scheier dan Carver untuk mengukurnya. Responden hanya diminta untuk menjawab ” ya ” atau ” tidak ” .<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> Daftar pertanyaan di bawah ini tidak menjelaskan bagaimana cara mengukurnya, sehingga kita tidak bisa menggunakannya secar tepat. Namun demikian kita tetap dapat memanfaatkan pertanyaan – pertanyaan berikut ini sebagai bahan intropeksi, bahwa ada sudut – sudut pandang tertentui yang mungkin kurang kita sadari ternyata menjadi penting secara psikologis dan memperlihatkan kepribadian kita. Jika perlu, diskusikan dengan pakar yang anda percayai.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">apakah dalam waktu yang tidak tentu ( pada umumnya ) saya biasanya mengharapkan segala sesuatu yang terbaik?<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">apakh jika sesuatu yang terjadi keliru bisa terjadim pada saya, maka akan terjadi?<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">apakah saya selalu melihat sisi terang ( sisi baik ) sesuatu hal?<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">apakah saya selalu optimis terhadap masa depan saya?<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">apakah saya berusaha keras agar segala sesuatu berlangsung menurut cara saya?<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">apakah segala sesuatu tidak pernah berhasil sesuiai dengan cara yang saya inginkan?<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">apakah saya seorang yang percaya pada ide bahwa setiap mendung memiliki garis keperakannya?<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">apakah saya jarang mengandalkan hal – hal baik yang terjadi pada diri saya?<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jawablah daftar pertanyaan yang diatas dengan jujur untuk dapat mengetahui kecenderungan sifat anda, apakah berjiwa pesimis atau optimis. Seorang yang berjiwa pesimis dapat sedikit memikirkan hal – hal positif dari suatu keadaan, sedangkan seorang yang optimis jangan sampai berlebihan dengan cara lebih memikirkan hal –hal negatif yang timbul. Seinbangkan keadaan negatif dengan keadaan positif, demikian pula sebaliknya agar anda menjadi orang yang optimis secara tepat.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><br />
my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-37948499383184927862009-11-18T23:35:00.000-08:002009-11-18T23:35:52.290-08:00dissociative indentity disorder<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiMqZNcnWYSnsSxmxid4YGy_oGpenUgzPfIUmiMBACskbFl7TE_8PYU-STcUL4gZ49YkdlvpFKlWrNGlM2tfvWhGalaiJeh6TQrrCeBeccHSVCn487SqyJGcZvyexjd8mcvnvQDxLjUYI/s1600/multiple+identity.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiMqZNcnWYSnsSxmxid4YGy_oGpenUgzPfIUmiMBACskbFl7TE_8PYU-STcUL4gZ49YkdlvpFKlWrNGlM2tfvWhGalaiJeh6TQrrCeBeccHSVCn487SqyJGcZvyexjd8mcvnvQDxLjUYI/s320/multiple+identity.jpg" /></a><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><br />
<b>Dissociative identity disorder</b><br />
Gangguan identitas disosiatif<br />
<br />
Jangan disamakan dengan gangguan kepribadian Dissocial.<br />
"Split kepribadian" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Split kepribadian (disambiguasi)<br />
<br />
Identitas disosiatif disorder (DID) adalah diagnosis psikiatri yang menggambarkan suatu kondisi di mana satu orang akan menampilkan beberapa identitas atau kepribadian yang berbeda (yang dikenal sebagai ego mengubah atau mengubah), masing-masing dengan pola sendiri memahami dan berinteraksi dengan lingkungan. Diagnosis mengharuskan bahwa setidaknya dua kepribadian secara rutin mengontrol perilaku individu yang berkaitan dengan hilangnya ingatan yang melampaui kelupaan normal; di samping itu, gejala-gejala tidak dapat menjadi efek sementara penggunaan obat atau kondisi medis umum. Kondisi saat ini pertama kali muncul dalam klasifikasi medis di tahun 1980 penerbitan Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders (DSM-III) klasifikasi, seperti gangguan kepribadian ganda (MPD), yang adalah istilah yang masih digunakan oleh ICD-10.<br />
Ada banyak kontroversi seputar topik. Ada banyak hal sering diperdebatkan tentang DID. Sudut pandang ini kritis terhadap DID dapat cukup bervariasi, dengan beberapa mengambil posisi yang tidak DID benar-benar ada sebagai diagnosa medis yang valid, dan lain-lain yang berpikir bahwa DID mungkin ada tetapi biasanya baik selalu atau efek samping yang merugikan terapi. DID diagnosis awalnya tampak hampir seluruhnya terbatas pada benua Amerika Utara, tapi kemudian survei ditemukan kasus-kasus di benua lain tetapi pada tingkat yang lebih rendah secara signifikan.<br />
<br />
Tanda dan gejalanya<br />
<br />
Individu DID didiagnosis dengan menunjukkan berbagai gejala dengan fluktuasi lebar sepanjang waktu; berfungsi dapat bervariasi dari kerusakan parah di harian berfungsi normal atau kemampuan tinggi. Gejala dapat meliputi: <br />
<br />
* Beberapa tingkah laku, sikap dan keyakinan yang tidak mirip satu sama lain<br />
* Sakit kepala dan nyeri tubuh lainnya<br />
* Distorsi atau kehilangan waktu subjektif<br />
* Depersonalization<br />
* Derealization<br />
* Amnesia<br />
* Depresi<br />
* Kilas balik pelecehan / trauma<br />
* Bisa dijelaskan fobia<br />
* Tiba-tiba marah tanpa alasan dibenarkan<br />
* Kurangnya keintiman dan hubungan pribadi<br />
* Sering panik / serangan kecemasan<br />
* Halusinasi auditori dari kepribadian di dalam pikiran mereka<br />
<br />
Pasien mungkin mengalami array yang sangat luas dari gejala lain yang mirip epilepsi, schizophrenia, anxiety disorders, mood disorders, post traumatic stress disorder, gangguan kepribadian, dan gangguan makan.<br />
<br />
<b>Diagnosis</b><br />
<br />
Diagnosis gangguan identitas disosiatif didefinisikan oleh kriteria dalam American Psychiatric Association's Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders (DSM). The DSM-II digunakan istilah gangguan kepribadian ganda, yang DSM-III dikelompokkan diagnosis dengan empat besar lainnya gangguan disosiatif, dan DSM-IV-TR mengkategorikannya sebagai gangguan identitas disosiatif. ICD-10 terus daftar kondisi seperti gangguan kepribadian ganda. <br />
<br />
Kriteria diagnostik bagian 300,14 (gangguan disosiatif) dari DSM-IV membutuhkan: <br />
<br />
* Kehadiran dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda negara, masing-masing dengan pola yang relatif abadi mencerap, yang berkaitan dengan, dan berpikir tentang lingkungan dan diri. <br />
* Paling tidak dua di antaranya menyatakan identitas atau kepribadian berulang mengendalikan perilaku seseorang. <br />
* Ketidakmampuan untuk mengingat informasi pribadi yang penting yang terlalu luas untuk dijelaskan oleh kelupaan biasa. <br />
* Gangguan bukan disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, pemadaman atau perilaku kacau selama mabuk alkohol) atau kondisi medis umum (misalnya, kejang parsial kompleks).<br />
<br />
Pada anak-anak, gejalanya tidak disebabkan imajiner teman bermain atau bermain fantasi lainnya. Seorang pasien sejarah, x-ray, tes darah, dan prosedur lain dapat digunakan untuk menghilangkan kemungkinan bahwa gejala disebabkan oleh cedera otak traumatik, obat-obatan , kurang tidur, atau intoxicants, yang semuanya bisa meniru gejala DID<br />
<br />
Diagnosis harus dilakukan oleh seorang psikiater atau psikolog yang dapat menggunakan wawancara yang dirancang khusus (seperti SCID-D) dan penilaian kepribadian alat untuk mengevaluasi seseorang untuk sebuah gangguan disosiatif. <br />
<br />
Sejarah jiwa individu didiagnosis dengan DID sering berisi beberapa diagnosa sebelumnya berbagai gangguan mental dan pengobatan kegagalan. <br />
<br />
<br />
<b>Screening </b><br />
<br />
The SCID-D dapat digunakan untuk membuat diagnosis. Wawancara ini memakan waktu sekitar 30 sampai 90 menit, tergantung pada pengalaman subjek. <br />
<br />
Gangguan yang disosiatif Jadwal Wawancara (DDIS) adalah wawancara terstruktur yang sangat membedakan antara berbagai diagnosa DSM-IV. Yang DDIS biasanya dapat diberikan dalam 30-45 menit. <br />
<br />
Pengalaman yang disosiatif Skala (DES) adalah sederhana, cepat, dan divalidasikuesioner yang telah banyak digunakan untuk layar untuk gejala disosiatif. Tes seperti DES menyediakan metode cepat skrining mata pelajaran sehingga lebih memakan waktu wawancara klinis terstruktur dapat digunakan dalam kelompok dengan skor DES tinggi. Tergantung di mana cutoff diatur, orang-orang yang kemudian akan dapat didiagnosis dapat terjawab. Sebuah awal cutoff direkomendasikan adalah 15-20 dan dalam sebuah studi yang DES dengan cutoff dari 30 missed 46 persen dari SCID positif-D diagnosa dan pembeda dari 20 missed 25%. Kehandalan yang DES di non-klinis sampel telah diperiksa. Ada juga skala DES DES untuk anak-anak dan skala untuk remaja. Satu studi berpendapat bahwa trauma lama dan baru dapat berinteraksi, menyebabkan DID lebih tinggi nilai tes item. <br />
Diferensial diagnosis <br />
<br />
Kondisi yang dapat hadir dengan gejala serupa termasuk gangguan kepribadian borderline, dan kondisi disosiasi disosiasi amnesia dan fugue disosiatif. Perbedaan yang paling jelas adalah kurangnya diskrit membentuk kepribadian dalam kondisi ini. Berpura-pura sakit juga dapat dipertimbangkan, dan skizofrenia, meskipun orang-orang dengan kondisi terakhir ini akan memiliki beberapa bentuk delusi, halusinasi atau gangguan pikiran.<br />
<br />
<b>Penyebab diasosiatif kepribadian</b><br />
<br />
Penyebab gangguan identitas disosiatif belum diidentifikasi, tapi secara teoritis dikaitkan dengan interaksi sangat stres, trauma pendahulunya, tidak mencukupi mengasuh anak, dan kemampuan bawaan untuk memisahkan kenangan atau pengalaman dari kesadaran. Sebuah persentase tinggi dari pasien melaporkan pelecehan anak. Orang-orang didiagnosis dengan DID sering melaporkan bahwa mereka telah mengalami parah fisik dan seksual, khususnya selama masa kanak-kanak mereka. Beberapa skala penilaian kejiwaan penderita DID DID menyarankan bahwa adalah sangat terkait dengan trauma masa kecil ketimbang electrophysiological yang mendasari disfungsi .<br />
<br />
Lain percaya bahwa gejala DID iatrogenically diciptakan oleh para terapis menggunakan teknik pengobatan tertentu dengan pasien dibisikkan, tetapi ide ini tidak diterima secara universal. skeptis telah mengamati bahwa sejumlah kecil terapis yang bertanggung jawab untuk mendiagnosis sebagian besar orang dengan DID; bahwa pasien tidak melaporkan pelecehan seksual atau memanifestasikan mengubah sampai setelah perawatan telah mulai dan penjelasan alternatif dari "mengubah" menjadi aturan-diatur peran sosial daripada kepribadian terpisah.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Teori pembangunan </b><br />
<br />
Telah berteori bahwa seksual parah, fisik, atau trauma psikologis pada masa kanak-kanak predisposes individu untuk pengembangan DID. Langkah-langkah dalam pengembangan suatu identitas disosiatif berteori untuk menjadi sebagai berikut: <br />
<br />
* Anak dirugikan oleh pengasuh yang terpercaya (seringkali orang tua atau wali) dan perpecahan dari kesadaran dan ingatan peristiwa traumatik untuk bertahan hidup dalam hubungan. <br />
* The kenangan dan perasaan yang masuk ke bawah sadar dan berpengalaman kemudian dalam bentuk kepribadian yang terpisah. <br />
* Proses terjadi berulang kali pada waktu yang berbeda sehingga mengembangkan kepribadian yang berbeda, yang berisi berbagai memori dan melakukan fungsi yang berbeda yang membantu atau merusak. <br />
* Disosiasi menjadi mekanisme untuk individu ketika berhadapan dengan situasi yang menekan lebih lanjut.<br />
<br />
<b>Fisiologis temuan</b><br />
<br />
Tinjauan literatur telah membahas berbagai temuan dari penyelidikan psychophysiologic DID. Banyak dari penyelidikan meliputi pengujian dan pengamatan di satu orang tetapi dengan mengubah berbeda. Mengubah negara yang berbeda telah menunjukkan tanda-tanda fisiologis yang berbeda dan beberapa EEG penelitian telah menunjukkan perbedaan jelas antara mengubah dalam beberapa mata pelajaran, sementara mata pelajaran lain 'pola-pola yang konsisten di seluruh berubah. Penelitian lain menyimpulkan bahwa perbedaan terlibat intensitas konsentrasi, perubahan mood, tingkat ketegangan otot, dan durasi rekaman, daripada beberapa perbedaan yang melekat antara otak orang didiagnosis dengan DID. Brain imaging penelitian telah membenarkan transisi identitas dalam beberapa penderita DID. Sebuah hubungan antara epilepsi dan DID telah mendalilkan tapi ini dibantah. Beberapa studi pencitraan otak telah menunjukkan aliran darah otak yang berbeda dengan mengubah yang berbeda, dan keseluruhan perbedaan jelas antara subyek dengan DID dan kelompok kontrol yang sehat. Sebuah studi pencitraan yang berbeda temuan menunjukkan bahwa volume hipokampus yang lebih kecil pada pasien dengan riwayat pajanan terhadap stres traumatis dan stres yang menyertai gangguan psikiatri terkait juga ditunjukkan dalam DID. Studi ini juga menemukan volume amigdala lebih kecil. Penelitian telah menunjukkan berbagai perubahan dalam parameter visual antara berubah. Satu kembar penelitian menunjukkan faktor hereditable hadir di DID.<br />
<br />
<b>Treatment</b><br />
<br />
Perawatan DID mungkin mencoba untuk menyambung kembali identitas mengubah berbeda ke dalam satu identitas berfungsi. Di samping atau sebagai pengganti, pengobatan mungkin berfokus pada gejala, untuk menghilangkan aspek menyedihkan kondisi dan menjamin keselamatan individu. Metode pengobatan mungkin termasuk psikoterapi dan obat-obatan untuk komorbiditas gangguan. Beberapa ahli terapi perilaku awalnya menggunakan perawatan perilaku seperti hanya menanggapi satu identitas, dan menggunakan lebih banyak terapi tradisional sekali tanggapan yang konsisten didirikan. Telah dinyatakan bahwa rekomendasi perawatan yang mengikuti dari model-model yang tidak percaya pada asal-usul DID traumatis mungkin berbahaya karena fakta bahwa mereka mengabaikan simtomatologinya posttraumatic orang dengan DID.my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-45323663541043384052009-11-18T23:31:00.001-08:002009-11-18T23:31:32.508-08:00<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBGIVAN%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.longtext
{mso-style-name:long_text;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju7qHbwf-gpWkCUJCGNVCl-WPq_loTbmnfleNv_9G1tAuKDUGTnhz2r6rlJikFgaJWwH7rKFaQBFLxzSFupUzpQBvNH0vwmilGi8HElQDH4fbCDDKTZAyuoC3ol6Hbc6A1LmbnjZkyDNs/s1600/bipolar-disorder-symptoms.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju7qHbwf-gpWkCUJCGNVCl-WPq_loTbmnfleNv_9G1tAuKDUGTnhz2r6rlJikFgaJWwH7rKFaQBFLxzSFupUzpQBvNH0vwmilGi8HElQDH4fbCDDKTZAyuoC3ol6Hbc6A1LmbnjZkyDNs/s320/bipolar-disorder-symptoms.jpg" /></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><b>Manic Depressive</b><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Bipolar disorder, yang juga dikenal sebagai manic depresi, manik depresi atau gangguan afektif bipolar, adalah suatu diagnosis psikiatri yang menjelaskan kategori dari gangguan suasana hati ditentukan oleh kehadiran satu atau lebih episode klinis normal suasana hati ditinggikan disebut sebagai mania atau, jika ringan </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">, hypomania. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Individu yang mengalami manic episode juga umumnya mengalami episode depresif atau gejala, atau episode campuran di mana kedua fitur mania dan depresi yang hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode "normal" suasana hati, tetapi di beberapa individu, depresi dan mania dapat dengan cepat alternatif, dikenal sebagai bersepeda cepat. </span></span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Extreme manic episode kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikotik seperti delusi dan halusinasi. Kekacauan telah dibagi menjadi bipolar I, bipolar II, cyclothymia, dan jenis lainnya, yang didasarkan pada sifat dan tingkat keparahan episode suasana hati berpengalaman; kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar. </span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Data dari Amerika Serikat pada prevalensi seumur hidup bervariasi, tetapi menunjukkan angka sekitar 1 persen untuk Bipolar aku, 0.5 menjadi 1 persen untuk bipolar II atau cyclothymia, dan antara 2 dan 5 persen untuk kasus subthreshold bertemu dengan beberapa, tapi tidak semua, kriteria. Timbulnya gejala penuh umumnya terjadi pada akhir masa remaja atau dewasa muda. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Diagnosis didasarkan pada diri seseorang melaporkan pengalaman, serta perilaku yang diamati. </span>Episode kelainan berhubungan dengan kesusahan dan gangguan, dan peningkatan risiko bunuh diri, terutama selama episode depresif. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Dalam beberapa kasus dapat menghancurkan tahan lama gangguan; dalam diri orang lain itu juga telah dikaitkan dengan kreativitas, tujuan perjuangan dan prestasi positif. </span></span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Faktor genetik berkontribusi banyak pada kemungkinan mengembangkan bipolar disorder, dan faktor lingkungan juga terlibat. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Bipolar disorder adalah suasana hati sering diobati dengan obat stabilizer, dan kadang-kadang obat psikiatris lainnya. </span>Psikoterapi juga memiliki peran, seringkali ketika telah ada beberapa pemulihan stabilitas. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Dalam kasus-kasus serius di mana ada risiko kerugian pada diri sendiri atau orang lain komitmen sukarela dapat digunakan; kasus-kasus ini biasanya melibatkan manic episode parah dengan perilaku berbahaya atau episode depresif dengan bunuh diri ideation. Ada masalah luas dengan stigma sosial, stereotip dan prasangka terhadap individu-individu dengan diagnosis gangguan bipolar. Orang-orang dengan gangguan bipolar menunjukkan gejala psikotik kadang-kadang dapat memiliki misdiagnosed sebagai skizofrenia, penyakit mental yang serius yang lain. </span></span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Istilah sekarang "bipolar disorder" adalah asal lumayan baru dan mengacu pada bersepeda antara tinggi dan rendah episode (kutub). <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Sebuah hubungan antara melankoli mania dan sudah lama diamati, meskipun dasar konseptualisasi saat ini dapat ditelusuri kembali ke psikiater Perancis di tahun 1850-an. </span>Istilah "manic-depressive penyakit" atau psikosis diciptakan oleh Emil Kraepelin psikiater Jerman pada akhir abad kesembilan belas, awalnya merujuk pada semua jenis gangguan mood. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Psikiater Jerman Karl Leonhard membagi klasifikasi lagi pada tahun 1957, menggunakan istilah gangguan unipolar (depresi besar) dan gangguan bipolar.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tanda dan gejalanya<o:p></o:p></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Bipolar disorder adalah suatu kondisi di mana orang mengalami peningkatan secara tidak normal (manik atau hypomanic) dan negara-negara tertekan secara tidak normal untuk jangka waktu tertentu dengan cara yang mengganggu berfungsi. Gangguan bipolar telah diperkirakan menimpa lebih dari 5 juta warga Amerika-sekitar 1 dari setiap 45 orang dewasa. Ia juga umum pada laki-laki dan perempuan, dan ditemukan di semua budaya dan kelompok etnis. Tidak semua gejala-gejala yang </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">yang sama, dan tidak ada tes darah untuk mengkonfirmasikan gangguan. <st1:place w:st="on">Para</st1:place> ilmuwan percaya Bahwa gangguan bipolar dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di dalam otak. </span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Bipolar dapat terlihat unipolar depresi. </span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mendiagnosis gangguan bipolar sulit, bahkan untuk profesional kesehatan mental. Apa yang membedakan gangguan bipolar dari unipolar depresi adalah bahwa orang yang terkena melompat antara negara mania dan depresi. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Sering bipolar tidak konsisten di antara pasien karena beberapa orang merasa tertekan lebih sering daripada tidak dan pengalaman mania kecil sedangkan yang lain mungkin sebagian besar mengalami gejala manic.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><i><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Depressive episode</span></i></b><i><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></i><i><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
</span></i><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Artikel utama: Mayor depressive episode </span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
Tanda dan gejala dari fase depresi gangguan bipolar termasuk gigih perasaan sedih, kecemasan, rasa bersalah, kemarahan, isolasi, atau putus asa; gangguan dalam tidur dan nafsu makan, kelelahan dan kehilangan minat dalam kegiatan-kegiatan yang biasanya menyenangkan; masalah berkonsentrasi; kesepian, self - kebencian, apatisme atau ketidakpedulian; depersonalization; kehilangan minat pada aktivitas seksual; rasa malu atau kecemasan sosial; mudah tersinggung, sakit kronis (dengan atau tanpa diketahui penyebabnya); kurangnya motivasi dan mengerikan ideation bunuh diri. Dalam kasus yang berat, individu dapat menjadi gila, suatu kondisi yang juga dikenal sebagai bipolar depresi berat dengan ciri-ciri psikotik. <br />
<br />
<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><i><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Manic episode</span></i></b><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
Artikel utama: Mania <br />
<br />
Mania pada umumnya ditandai dengan periode yang berbeda yang ditinggikan, ekspansif, atau mudah tersinggung negara suasana hati. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Orang-orang biasanya mengalami peningkatan energi dan penurunan kebutuhan untuk tidur. </span>Pidato seseorang dapat ditekan, dengan pikiran yang berpengalaman sebagai balap. Rentang perhatian yang rendah dan orang dalam suatu negara manik dapat dengan mudah terganggu. Pengadilan mungkin menjadi terganggu; penderita boleh pergi belanja sprees atau terlibat dalam perilaku yang sangat tidak normal bagi mereka. </span><span lang="FI" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mereka mungkin menikmati zat penyalahgunaan, terutama alkohol atau depresi, kokain atau stimulan lain, atau pil tidur. </span><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Perilaku mereka dapat menjadi agresif, tidak toleran atau mengganggu. Orang mungkin merasa lepas kendali atau tak terbendung. Orang mungkin merasa mereka telah "dipilih," adalah "pada misi khusus," atau lainnya delusi megah atau ide. Dorongan seksual mungkin meningkat. Pada tahap lebih ekstrim bipolar I, seseorang dalam negara manik dapat mulai mengalami psikosis, atau istirahat dengan realitas, di mana dipengaruhi pemikiran bersama suasana hati. Banyak orang dalam pengalaman negara manik kecemasan yang parah dan sangat mudah marah <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">(ke titik kemarahan), sementara yang lain gembira dan megah. </span></span><span lang="FI" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
Untuk dapat didiagnosis dengan mania menurut Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders (umumnya disebut sebagai DSM) seseorang harus mengalami keadaan ini diangkat atau kesal suasana hati, serta gejala lainnya, sekurang-kurangnya satu minggu, kurang </span><span lang="FI" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">jika rumah sakit diperlukan. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Menurut Institut Nasional Kesehatan Mental, "A manic episode ini didiagnosis jika terjadi peningkatan suasana hati dengan tiga atau lebih dari gejala lain hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, selama 1 minggu atau lebih. </span></span><span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jika suasana hati pemarah, empat tambahan </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">gejala harus ada. "</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><i><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hypomanic episode</span></i></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
Artikel utama: Hypomanic episode <br />
<br />
Hypomania umumnya ringan hingga sedang tingkat mania, yang dicirikan oleh optimisme, tekanan berbicara dan aktivitas, dan penurunan kebutuhan untuk tidur. </span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Beberapa orang telah meningkatkan kreativitas sementara yang lain menunjukkan penilaian buruk dan mudah marah. Hypersexuality pengalaman orang lain. Orang-orang ini umumnya mengalami peningkatan energi dan cenderung menjadi lebih aktif daripada biasanya. <span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Mereka tidak, bagaimanapun, telah delusi atau halusinasi. Hypomania dapat menjadi sulit untuk didiagnosa karena dapat menyamar sebagai semata-mata kebahagiaan, walaupun membawa risiko yang sama sebagai mania. </span></span><span lang="SV" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
</span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hypomania mungkin merasa baik kepada orang yang mengalaminya. Jadi, bahkan ketika keluarga dan teman-teman belajar mengenali suasana hati, individu sering akan menyangkal bahwa ada sesuatu yang salah. </span><span lang="SV" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><i><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Campuran afektif episode </span></i></b><b><i><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
</span></i></b><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Artikel utama: negara Campuran (psikiatri) </span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<span style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%;">Dalam konteks gangguan bipolar, keadaan campuran adalah suatu kondisi di mana gejala-gejala mania dan depresi klinis terjadi secara bersamaan (misalnya, gelisah, cemas, agresivitas atau agresif, kebingungan, kelelahan, impulsif, insomnia, iritabilitas, sehat dan / atau bunuh diri ideation, panik, paranoia, penyiksaan delusi, tertekan pidato, balap pikiran, kegelisahan, dan kemarahan).</span><o:p></o:p></span><br />
</div><br />
my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-63146510634299546452009-11-18T23:26:00.000-08:002009-11-18T23:26:50.398-08:00Panic Disorder<div style="font-family: inherit; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAHGX2y6-3KqSyVJpQTM0L2fahu-vy880ylYGXI24p0YirJhX8tkPc_dymp4VBT4kS3EmMgyrF7LHMFQmJtWm9kal9A4zYiD5aJVHeq0-HOKuhlvBXGbNOKkm8HNT3QFN4z2w3zHw4EHQ/s1600/panic2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAHGX2y6-3KqSyVJpQTM0L2fahu-vy880ylYGXI24p0YirJhX8tkPc_dymp4VBT4kS3EmMgyrF7LHMFQmJtWm9kal9A4zYiD5aJVHeq0-HOKuhlvBXGbNOKkm8HNT3QFN4z2w3zHw4EHQ/s320/panic2.jpg" /></a><br />
</div><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: center;"><b>Panic disorder</b><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Gangguan panik merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan serangan panik berulang parah. Mungkin juga mencakup perubahan perilaku yang signifikan yang berlangsung setidaknya satu bulan dan yang berkelanjutan khawatir tentang implikasi atau keprihatinan tentang mempunyai serangan lainnya. Yang terakhir disebut antisipasi serangan Diagnostic and Statical Manual for Mental Disorders, edisi 4 atau (DSM-IV). Gangguan panik tidak sama dengan agoraphobia, meskipun banyak dengan gangguan panik juga menderita agoraphobia.<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><b>Tanda dan gejalanya</b><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Penderita gangguan panik biasanya memiliki serangkaian episode intens kecemasan ekstrem selama serangan panik. Serangan ini biasanya berlangsung sekitar sepuluh menit, tapi ada yang pendek hidup sebagai 1-5 menit dan berlangsung selama dua puluh menit atau sampai intervensi medis. Namun, lilin dan serangan dapat berkurang selama jam (serangan panik menggulung ke satu sama lain), dan intensitas dan gejala spesifik panik dapat bervariasi setiap durasi. Gejala umum serangan meliputi denyut jantung yang cepat, keringat, pusing, dyspnea, gemetar, ketakutan yang tidak terkendali, hiperventilasi, dll Beberapa individu berurusan dengan peristiwa-peristiwa ini secara teratur, kadang-kadang harian atau mingguan. Lahiriah gejala serangan panik seringkali menyebabkan pengalaman sosial negatif (yaitu rasa malu, stigma sosial, isolasi sosial, dll). Sebanyak 36% dari semua individu dengan gangguan panik juga memiliki agoraphobia.<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Terbatas serangan gejala mirip dengan serangan panik, tapi memiliki lebih sedikit gejala. Kebanyakan orang dengan pengalaman PD kedua serangan panik dan gejala serangan terbatas.<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Hal yang menyebabkan terjadinya panic disorder<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Tidak ada satu pun alasan untuk gangguan panik, tapi satu hal yang pasti adalah gangguan panik telah ditemukan untuk menjalankan dalam keluarga, dan ini dapat berarti bahwa warisan memainkan peran yang kuat dalam menentukan siapa yang akan mendapatkannya. Ini juga telah ditemukan untuk eksis sebagai co-kondisi mengerikan dengan banyak kelainan turun-temurun, seperti gangguan bipolar, dan alkoholisme. Namun, banyak orang yang tidak memiliki riwayat keluarga dari gangguan mengembangkannya. Gangguan fungsi struktur otak seperti amigdala dan hormon / kelenjar adrenalin, dapat menyebabkan produksi berlebih bahan kimia tertentu dan dapat sumber gejala fisik. Imaging penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang dengan gangguan panik memiliki 10-20% lebih sedikit aktivitas GABA di otak ketimbang mereka yang tidak memiliki kondisi. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Faktor psikologis, peristiwa kehidupan menegangkan, hidup transisi, lingkungan, dan berpikir dengan cara yang melebih-lebihkan reaksi tubuh relatif normal juga diyakini berperan dalam timbulnya gangguan panik. Seringkali serangan pertama dipicu oleh penyakit fisik, stres utama, atau obat-obatan tertentu. Beberapa orang mengembangkan kekacauan setelah menggunakan narkoba seperti ganja dan memiliki pengalaman buruk. [Sunting] Orang-orang yang cenderung mengambil tanggung jawab yang berlebihan dapat mengembangkan kecenderungan untuk menderita serangan panik. Post-traumatic stress disorder (PTSD) pasien juga menunjukkan tingkat yang jauh lebih tinggi dari gangguan panik daripada populasi umum. Penyebab pasti gangguan panik tidak diketahui pada saat ini. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Ada beberapa bukti untuk menyarankan hipoglikemia, hipertiroid, mitral valve prolapse, labyrinthitis dan pheochromocytoma dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan panik. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Studi pada hewan dan manusia telah berfokus pada penentuan daerah otak tertentu yang terlibat dalam gangguan kecemasan seperti gangguan panik. Ketakutan, suatu emosi yang berevolusi untuk menghadapi bahaya, menyebabkan otomatis, cepat respon protektif yang terjadi tanpa membutuhkan pikiran sadar. Ini disebut respon melawan atau lari. Telah ditemukan bahwa respons rasa takut tubuh dikoordinasikan oleh struktur rumit kecil tapi jauh di dalam otak yang disebut amigdala. Gangguan makan juga telah dikaitkan dengan telah menyebabkan serangan panik dalam beberapa orang. Beberapa kelainan suasana hati dapat menyebabkan gangguan panik. Selain depresi klinis, gangguan bipolar dapat menyebabkan gangguan panik pada beberapa orang. Karena sifat melawan atau lari respons banyak kasus gangguan panik dapat dihubungkan dengan sistem limbik dan diprakarsai oleh orang-orang faktor-faktor biologis yang dapat biologis, ditafsirkan kembali secara emosional sebagai ancaman terhadap kelangsungan hidup, seperti hipoksia (kekurangan oksigen) . Jika mengalami gangguan panik adalah lebih berat pada saat tidur, akan direkomendasikan untuk memiliki penderita dievaluasi untuk kondisi seperti sleep apnea atau hypopnea. Sebuah tidur yang berhubungan dengan gangguan panik dapat dibedakan dari paling mudah malam teror oleh kemampuan (biasanya sesaat) dari penderita gangguan panik untuk mendapatkan kembali kesadaran penuh, tidak seperti teror malam penderita. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Prepulse inhibisi telah ditemukan akan berkurang pada pasien dengan Panic Disorder. Gangguan dengan defisit PPI ditandai dengan hilangnya kemampuan normal untuk menekan atau gerbang tidak relevan sensoris, motor atau informasi kognitif. Hilangnya 'gating' mungkin dialami sebagai mengganggu pikiran atau indera informasi. Mengurangi PPI dan fungsi gating mungkin merupakan penyebab dari negara meningkat kelebihan indera pasien yang menderita dari serangan panik sering mengalami. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Stimulan adalah penyebab yang agak umum untuk serangan panik. Common kelebihan stimulan seperti kafein dan nikotin sering dapat menginduksi serangan panik dalam waktu kurang berpengalaman pengguna. Bahan kimia, termasuk karbon monoksida, dalam asap rokok juga dapat memicu serangan panik pada orang-orang tertentu. Sebagian orang menanggapi sejumlah kecil karbon monoksida adalah panik. Tidak mengherankan, serangan berhenti atau mendapatkan lebih sedikit berat setelah mereka berhenti penyebabnya, seperti merokok. Banyak SSRI juga memiliki efek samping stimulan pada awal perawatan yang dapat memperburuk kondisi dan sebenarnya pertama-kali menyebabkan serangan panik dalam individu sehat dirawat karena depresi. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Penjelasan psikologis gangguan panik juga telah diajukan. Clark (1986) Menunjukkan bahwa gangguan panik sering kali disebabkan oleh "bencana salah tafsir", dimana sensasi tubuh normal, sering tanggapan pada kecemasan normal seperti palpitasi dan berkeringat, yang ditafsirkan sebagai menunjukkan sesuatu yang tidak beres seperti serangan jantung , dan interpretasi ini dapat dilakukan baik secara sadar atau tidak sadar. Cukup banyak terdapat bukti untuk teori ini. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Flöttmann menggambarkan asal-usul psychodynamicly panik. Panik adalah gejala stres. Ketakutan adalah karakteristik dari masing-masing tahap perkembangan karena perasaan bersalah atau simbiosis mengikat. Mengambang takut atau panik adalah singkatan untuk panggilan menekankan orangtua: "Datanglah kembali kepadaku. Anda akan panik dalam hidup Anda, Anda akan memiliki seksualitas takut, takut terpisah dari saya, menjadi otonom, dan Anda akan memiliki rasa takut dalam situasi dalam hidup Anda! Anda akan merasa cemas, jika Anda melakukan apa pun yang memisahkan Anda dari ibu atau ayah. Jangan tumbuh dewasa! " Ini adalah kepanikan yang muncul dalam perkembangan setiap saat kehidupan. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Lebih lanjut, sebuah studi oleh Ehlers et al. (1988) yang memberikan denyut jantung palsu umpan balik kepada peserta menemukan bahwa orang-orang dengan gangguan panik bereaksi dengan kecemasan yang jauh lebih besar. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Ada peneliti lain melihat beberapa individu dengan gangguan panik memiliki ketidakseimbangan kimia di dalam sistem limbik dan salah satu bahan kimia peraturan GABA-A. Berkurangnya produksi GABA-A mengirimkan informasi palsu ke amigdala yang mengatur tubuh "melawan atau lari" mekanisme dan sebagai imbalan, menghasilkan gejala fisiologis yang mengarah ke kekacauan. Clonazepam, sebuah anticonvulsant benzodiazepine dengan paruh panjang, telah berhasil dalam menjaga kondisi di cek<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><b>Mediator dan Moderator Panic Disorder </b><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Statistik berbicara, tiga kriteria yang diperlukan untuk mengidentifikasi variabel mediasi: Pertama, variabel independen harus secara statistik berhubungan dengan mediator yang diperkirakan. Kedua, prediksi statistik mediator harus dikaitkan dengan variabel dependen. Akhirnya, ketika statistik dikendalikan untuk di hadapan mediator, hubungan antara variabel independen dan variabel dependen harus menjadi non-signifikan (atau dikurangi secara signifikan ukurannya). Sebuah variabel moderator diidentifikasi ketika interaksi antara variabel independen dan moderator prediksi signifikan ketika variabel memprediksi hasil.<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Baru-baru ini, para peneliti telah mulai mengidentifikasi mediator dan moderator dari aspek gangguan panik. Salah satu mediator adalah tekanan parsial karbon dioksida, yang menjadi perantara hubungan antara gangguan panik pasien yang menerima pelatihan pernapasan dan kecemasan sensitivitas; demikian, pelatihan pernapasan mempengaruhi tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri pasien, yang pada gilirannya menurunkan kecemasan sensitivitas .Mediator hypochondriacal lain adalah kekhawatiran, yang menengahi hubungan antara sensitivitas kecemasan dan panik simtomatologinya; demikian, kecemasan mempengaruhi sensitivitas hypochondriacal keprihatinan yang, pada gilirannya, mempengaruhi panik simtomatologinya .<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Ancaman yang dirasakan kontrol telah diidentifikasi sebagai moderator dalam gangguan panik, moderator hubungan antara kecemasan kepekaan dan agoraphobia; demikian, tingkat ancaman yang dirasakan DNS menentukan sejauh mana hasil sensitivitas kecemasan agoraphobia . Lain diidentifikasi baru-baru ini moderator gangguan panik adalah variasi genetik dalam pengkodean gen untuk galanin; variasi genetik ini moderat hubungan antara betina yang menderita gangguan panik dan tingkat keparahan gangguan panik simtomatologinya .<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Penyalahgunaan zat dan gangguan panik <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Badan yang tumbuh terdapat bukti yang menunjukkan hubungan antara penyalahgunaan zat dan gangguan panik. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Merokok <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Beberapa studi telah menemukan bahwa merokok meningkatkan risiko serangan panik dan gangguan panik pada orang muda. Sementara mekanisme dari bagaimana merokok meningkatkan serangan panik belum sepenuhnya dipahami, beberapa hipotesis telah diturunkan. Merokok dapat menyebabkan serangan panik dengan menyebabkan perubahan dalam fungsi pernafasan (misalnya merasa sesak napas). Perubahan pernafasan ini pada gilirannya dapat mengarah pada pembentukan serangan panik, seperti gejala-gejala pernapasan adalah fitur terkemuka panic. Respiratory kelainan telah ditemukan pada anak-anak dengan tingkat kecemasan tinggi, yang menunjukkan bahwa seseorang dengan ini kesulitan dapat mengalami serangan panik, dan dengan demikian lebih mungkin untuk kemudian mengembangkan gangguan panik. Nikotin, perangsang, bisa memberikan kontribusi hingga serangan panik. Namun, penarikan diri dari nikotin juga dapat menyebabkan kecemasan yang signifikan yang dapat berkontribusi serangan panik. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Alkohol dan obat penenang <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Sekitar 30% dari orang dengan gangguan panik menggunakan alkohol dan 17% menggunakan obat-obatan psikoaktif lain. Hal ini dibandingkan dengan 61% (alkohol) dan 7,9% (obat-obatan psikoaktif lain) dari populasi umum yang menggunakan alkohol dan obat-obatan psikoaktif, masing-masing. Penggunaan narkoba atau alkohol secara umum membuat gejala lebih buruk (American Psychiatric Association: Latihan pedoman untuk pengobatan pasien dengan gangguan panik. Kebanyakan obat-obatan stimulan (kafein, nikotin, kokain) diperkirakan akan memperburuk kondisi, karena mereka secara langsung meningkatkan gejala panik, seperti detak jantung. Cannabis umumnya presipitat panik panik pasien. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Diakon dan Valentiner (2000) melakukan penelitian yang memeriksa mengerikan co-serangan panik dan penggunaan narkoba di non-klinis sampel orang dewasa muda yang mengalami serangan panik secara teratur. Para penulis menemukan bahwa dibandingkan dengan kontrol sehat, terapi menggunakan alkohol dan obat penenang lebih besar untuk non-klinis peserta yang mengalami serangan panik. Temuan ini konsisten dengan saran yang dibuat oleh Cox, Norton, Dorward, dan Fergusson (1989) bahwa pasien gangguan panik mengobati diri sendiri jika mereka percaya bahwa zat tertentu akan berhasil dalam mengurangi gejala mereka. Jika pasien gangguan panik memang mengobati diri sendiri, mungkin ada sebagian dari penduduk yang terdiagnosis gangguan panik yang tidak akan mencari bantuan profesional sebagai hasil dari diri mereka sendiri obat-obatan. Bahkan, untuk beberapa pasien gangguan panik hanya didiagnosis setelah mereka mencari pengobatan untuk pengobatan diri mereka kebiasaan.<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Walaupun alkohol awalnya membantu meringankan gejala gangguan panik, menengah atau jangka panjang penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan gangguan panik untuk mengembangkan atau memburuk selama mabuk alkohol, terutama selama penarikan sindrom alkohol. Efek ini tidak unik untuk alkohol tapi bisa juga terjadi dengan penggunaan jangka panjang obat-obatan yang mempunyai mekanisme yang serupa tindakan untuk alkohol seperti benzodiazepin yang kadang-kadang diresepkan sebagai obat penenang untuk orang dengan masalah alkohol. Alasan penyalahgunaan alkohol kronis memperburuk gangguan panik disebabkan distorsi dari kimia dan fungsi otak. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Sekitar 10% dari pasien akan mengalami gejala penarikan terkenal berlarut-larut, yang dapat meliputi gangguan panik, setelah penghentian benzodiazepin. Berlarut-larut gejala penarikan cenderung mirip yang terlihat selama beberapa bulan pertama penarikan tetapi biasanya adalah dari tingkat keparahan subakut dibandingkan dengan gejala pertama terlihat selama 2 atau 3 bulan penarikan. Tidak diketahui pasti apakah gejala tersebut bertahan lama setelah penarikan terkait dengan farmakologi benar penarikan atau apakah mereka struktural karena kerusakan saraf kronis akibat penggunaan benzodiazepin atau penarikan. Namun seperti biasanya mengurangi gejala sebagai bulan dan tahun berlalu akhirnya lenyap sama sekali. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Bagian penting dari pasien menghadiri pelayanan kesehatan mental untuk kondisi termasuk gangguan kecemasan seperti gangguan panik atau fobia sosial telah berkembang kondisi ini sebagai akibat dari penyalahgunaan alkohol atau obat penenang. Kecemasan mungkin pra-ada alkohol atau obat penenang kemerdekaan, yang kemudian bertindak untuk mengabadikan atau memperburuk gangguan kecemasan yang mendasarinya. Seseorang menderita efek racun dari penyalahgunaan alkohol kronis atau penggunaan atau penyalahgunaan obat penenang tidak akan mendapat manfaat dari terapi lain atau obat untuk kondisi kejiwaan yang mendasari. karena mereka tidak mengatasi akar penyebab gejala. Gejala pemulihan dari obat penenang mungkin untuk sementara alkohol memburuk selama penarikan atau penarikan benzodiazepine. Dewan Dunia Kecemasan tidak merekomendasikan benzodiazepin untuk pengobatan jangka panjang gangguan kecemasan karena berbagai masalah yang terkait jangka panjang penggunaan benzodiazepin termasuk toleransi, gangguan psikomotorik, kognitif dan gangguan memori, ketergantungan fisik dan sindrom penarikan benzodiazepine atas penghentian benzodiazepin. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><b>Diagnosa</b><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">DSM-IV-TR kriteria<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">DSM-IV kriteria diagnostik untuk gangguan panik dengan (atau tanpa) agoraphobia:<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">A. Kedua (1) dan (2):<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">1. serangan panik berulang tak terduga<br />
</div><div style="font-family: inherit;">2. setidaknya satu dari serangan tersebut telah diikuti oleh 1 bulan (atau lebih) dari satu (atau lebih) dari berikut ini:<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Gigih keprihatinan tentang memiliki serangan tambahan<br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Khawatir tentang implikasi dari serangan atau konsekuensi (misalnya, kehilangan kendali, karena serangan jantung, "gila")<br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Perubahan signifikan dalam perilaku berkaitan dengan serangan<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">B. kehadiran (atau ketiadaan) dari agoraphobia<br />
</div><div style="font-family: inherit;">C. serangan panik bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat, obat) atau kondisi medis umum (misalnya, hipertiroidisme).<br />
</div><div style="font-family: inherit;">D. serangan panik tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lain, seperti fobia sosial (misalnya, terjadi pada paparan takut situasi sosial), fobia spesifik (misalnya, pemaparan pada situasi fobia tertentu), obsesif-kompulsif ( misalnya, pemaparan pada kotoran pada seseorang dengan obsesi tentang pencemaran), post-traumatic stress disorder (misalnya, sebagai respons terhadap rangsangan yang berhubungan dengan stres yang parah), atau pemisahan gangguan kecemasan (misalnya, dalam menanggapi berada jauh dari rumah atau dekat kerabat).<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><b>Treatment</b><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Gangguan panik adalah nyata dan berpotensi melumpuhkan, tetapi dapat dikontrol dan berhasil diobati. Karena intens gejala yang menyertai gangguan panik, mungkin salah untuk mengancam kehidupan penyakit fisik seperti serangan jantung. Kesalahpahaman ini sering memperburuk atau memicu serangan di masa depan. Orang sering pergi ke ruang gawat darurat rumah sakit ketika mereka sedang mengalami serangan panik, dan tes medis yang ekstensif dapat dilakukan untuk menyingkirkan kondisi-kondisi lain ini, sehingga menciptakan kecemasan lebih lanjut. Meskipun demikian, Coryell et al. menemukan angka kematian pada pasien gangguan panik melebihi orang-orang dalam populasi umum. Dalam studi mereka, 20% kematian di 113 mantan kejiwaan pasien rawat inap dengan gangguan panik diikuti 35 tahun kemudian mereka bunuh diri, akan tetapi karena co-morbiditas gangguan kecemasan, tidak jelas apakah gangguan panik merupakan penyebab utama bunuh diri. Studi ini juga menemukan bahwa laki-laki dengan gangguan panik telah dua kali risiko kematian kardiovaskular dibandingkan dengan laki-laki dalam populasi umum. Pengobatan yang efektif gangguan panik telah ditunjukkan untuk mengimbangi biaya perawatan medis sebanyak 94%. Identifikasi perawatan yang menimbulkan sebagai respon penuh mungkin, dan dapat memperkecil kambuh, adalah suatu keharusan. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Di samping itu, orang-orang dengan gangguan panik mungkin perlu pengobatan untuk masalah emosional lainnya. Depresi klinis yang sering dikaitkan dengan gangguan panik, seperti halnya kecanduan alkohol dan obat-obatan. Lebih luas diperlukan pengobatan untuk orang dengan resisten pengobatan gangguan panik, yang mungkin tidak menanggapi banyak obat atau psychotherapies. Namun, ada banyak pilihan, dan kemungkinan bahwa kebanyakan pasien akan merespon paling tidak salah satu saat ini tersedia bentuk pengobatan. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Seperti banyak gangguan, memiliki struktur dukungan keluarga dan teman-teman yang memahami kondisi dapat membantu meningkatkan laju pemulihan. Selama serangan, tidak lazim bagi penderita untuk mengembangkan irasional, segera rasa takut, yang sering dapat terhalau oleh seorang pendukung yang akrab dengan kondisi. Untuk informasi lebih serius atau perawatan aktif, ada kelompok-kelompok pendukung bagi penderita kecemasan yang dapat membantu orang memahami dan menangani gangguan. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Pedoman pengobatan saat American Psychiatric Association dan American Medical Association menyarankan baik terutama perilaku-kognitif terapi atau salah satu dari berbagai intervensi psychopharmacological. Beberapa bukti yang ada mendukung keunggulan pengobatan gabungan pendekatan.<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><b>Medication</b><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Ada sedikit bukti bahwa intervensi farmakologis dapat mengubah fobia, dan beberapa penelitian telah dilakukan. Obat dapat digunakan untuk mengobati gangguan panik. Pengobatan dapat meliputi: <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Antidepresan (SSRI, MAOIs, trisiklik antidepresan): ini adalah diminum secara teratur setiap hari, dan mengubah konfigurasi neurotransmitter yang pada gilirannya dapat membantu untuk memblokir gejala. Meskipun obat ini digambarkan sebagai "antidepresan", hampir semua dari mereka - khususnya antidepresan trisiklik - memiliki sifat anti-cemas, sebagian, karena efek obat penenang mereka. SSRI telah diketahui memperparah gejala pada pasien gangguan panik, terutama pada awal pengobatan dan bahkan memicu serangan panik dalam individu sehat. SSRI juga dikenal untuk menghasilkan gejala penarikan diri yang meliputi rebound kecemasan dan serangan panik. Komorbiditas depresi telah dikutip sebagai yang terburuk menyampaikan saja, yang menyebabkan kronis, penyakit mematikan .<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Anti-kecemasan obat (benzodiazepin): Penggunaan benzodiazepin untuk gangguan panik adalah kontroversial dengan pendapat yang berbeda di literatur medis. Beberapa ahli merekomendasikan benzodiazepine sebagai strategi pengobatan jangka panjang. Other ahli percaya bahwa benzodiazepin sebaiknya dihindari karena risiko perkembangan toleransi dan ketergantungan fisik. The National Institute untuk Keunggulan klinis menyimpulkan bahwa kelas benzodiazepine obat-obatan tidak efektif dalam jangka panjang dan hanya menganjurkan mereka penggunaan jangka pendek dalam pengobatan gangguan panik. The World Federation of Societies of Biological Psychiatry, mengatakan bahwa benzodiazepin tidak boleh digunakan sebagai pengobatan lini pertama pilihan tetapi pilihan untuk pengobatan kasus resisten gangguan panik. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Meskipun fokus pada peningkatan penggunaan antidepresan dan agen-agen lain untuk pengobatan kecemasan sebagai praktek terbaik yang direkomendasikan, benzodiazepin tetap obat yang umum digunakan untuk gangguan panik. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><b>Psikoterapi </b><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Gejala fobia sering resisten terhadap intervensi farmakologi. CBT dan salah satu bentuk diuji psikodinamik psikoterapi telah terbukti manjur dalam mengobati gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia. Sejumlah uji klinis acak telah menunjukkan bahwa CBT mencapai status bebas panik dalam 70-90% pasien. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Klinis, kombinasi psikoterapi dan obat-obatan sering bisa menghasilkan hasil yang baik, meskipun bukti penelitian dari pendekatan ini telah kurang kuat. Beberapa mungkin akan melihat peningkatan yang cukup dalam waktu singkat - sekitar 6 sampai 8 minggu. Psikoterapi dapat meningkatkan efektivitas obat-obatan, mengurangi kemungkinan kambuh bagi seseorang yang telah dihentikan obat-obatan, dan menawarkan bantuan untuk orang dengan gangguan panik yang tidak merespon sama sekali terhadap obat-obatan. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Tujuan dari terapi perilaku kognitif adalah untuk membantu pasien mengatur ulang proses berpikir dan cemas pikiran mengenai suatu pengalaman yang menimbulkan kepanikan. Suatu pendekatan yang terbukti berhasil untuk 87% pasien dalam sidang yang terkendali interoceptive terapi, yang mensimulasikan gejala panik untuk memungkinkan pasien mengalami mereka dalam lingkungan yang terkendali. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Gejala induksi umumnya terjadi selama satu menit dan dapat mencakup: <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Disengaja hiperventilasi - membuat kepala ringan, derealization, penglihatan kabur, pusing <br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Spinning di kursi - membuat pusing, disorientasi <br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Straw bernapas - membuat dyspnea, penyempitan saluran udara <br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Nafas memegang - menciptakan sensasi berada di luar napas <br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Menjalankan di tempat - membuat peningkatan denyut jantung, pernapasan, keringat <br />
</div><div style="font-family: inherit;">* Body menegang - membuat perasaan menjadi tegang dan waspada <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Kunci untuk induksi adalah bahwa latihan harus meniru gejala yang paling menakutkan dari serangan panik. Gejala induksi harus diulang tiga sampai lima kali per hari sampai pasien memiliki sedikit atau tidak ada kecemasan dalam kaitannya dengan gejala yang disebabkan. Sering kali akan mengambil periode minggu untuk menderita untuk merasa tidak ada kecemasan dalam kaitannya dengan gejala induksi. Dengan percobaan ulang, seseorang belajar melalui pengalaman bahwa sensasi internal ini tidak perlu ditakuti dan menjadi kurang peka atau peka terhadap sensasi internal. Setelah berkali-kali percobaan, ketika tidak ada bencana terjadi, otak belajar (hipokampus dan amigdala) untuk tidak takut akan sensasi, dan aktivasi sistem saraf simpatik memudar. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Bagi pasien yang memiliki gangguan panik melibatkan agoraphobia, terapi kognitif tradisional telah pendekatan in vivo exposure, di mana individu yang terkena, didampingi oleh seorang terapis, secara bertahap dihadapkan pada situasi aktual yang menimbulkan kepanikan. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Bentuk lain dari psikoterapi yang telah menunjukkan efektivitas dalam uji klinis terkontrol adalah kepanikan-terfokus psikodinamik psikoterapi, yang berfokus pada peran ketergantungan, pemisahan kecemasan, dan kemarahan dalam menyebabkan gangguan panik. Yang mendasari Teori ini berpendapat bahwa karena biokimia kerentanan, traumatis pengalaman awal, atau keduanya, orang dengan gangguan panik memiliki ketakutan ketergantungan pada orang lain atas rasa aman, yang mengarah pada pemisahan kecemasan dan kemarahan defensif. Terapi melibatkan mengeksplorasi pertama stres yang mengarah ke panik episode, kemudian menggali psychodynamics dari konflik yang mendasari gangguan panik dan mekanisme pertahanan yang berkontribusi terhadap serangan itu, dengan memperhatikan transferensi dan pemisahan isu-isu kecemasan terlibat dalam hubungan terapis-pasien. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Perbandingan studi klinis menunjukkan bahwa teknik relaksasi otot dan latihan pernapasan tidak manjur dalam mengurangi serangan panik. Pada kenyataannya, latihan pernapasan mungkin sebenarnya meningkatkan risiko kambuh. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Perawatan yang tepat oleh seorang profesional yang berpengalaman dapat mencegah serangan panik atau setidaknya secara substansial mengurangi keparahan dan frekuensi - untuk membawa bantuan yang signifikan persen orang dengan gangguan panik. kambuh dapat terjadi, tetapi mereka seringkali dapat secara efektif diperlakukan seperti episode awal .<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><b>Epidemiology</b><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Gangguan panik merupakan masalah kesehatan yang serius bahwa dalam banyak kasus dapat diatasi, walaupun belum bisa disembuhkan. Biasanya menyerang pada awal masa dewasa; kira-kira setengah dari semua orang yang memiliki gangguan panik mengembangkan kondisi sebelum usia 24, terutama jika seseorang telah mengalami pengalaman yang traumatis. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa mayoritas orang-orang muda yang terkena untuk pertama kalinya adalah antara usia 25 dan 30. Wanita dua kali lebih mungkin sebagai laki-laki untuk mengembangkan gangguan panik. <br />
</div><div style="font-family: inherit;">Gangguan panik dapat terus selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, tergantung pada bagaimana dan kapan pengobatan dicari. Jika tidak diobati, mungkin memburuk ke titik di mana kehidupan seseorang serius terkena serangan panik dan dengan upaya untuk menghindari atau menyembunyikan kondisi. Pada kenyataannya, banyak orang mempunyai masalah dengan teman dan keluarga atau pekerjaan sementara berjuang untuk mengatasi gangguan panik. Beberapa orang dengan gangguan panik mungkin mulai berbohong untuk menyembunyikan kondisi mereka, karena stigma penyakit mental. Pada beberapa individu, gejala dapat terjadi sering untuk periode bulan atau tahun, maka bertahun-tahun dapat berlalu gejala-free. Pada orang lain, yang gejalanya menetap pada tingkat yang sama tanpa batas. Ada juga beberapa bukti bahwa banyak individu (khususnya mereka yang mengalami gejala-gejala pada usia dini) mungkin akan mengalami gejala penghentian secara alami di kemudian hari (yaitu melewati usia 50).<br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><b>Panic disorder in children</b><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Penelitian telah menunjukkan bahwa 40% dari pasien gangguan panik dewasa melaporkan bahwa gangguan mereka mulai sebelum usia 20 tahun. Dalam sebuah artikel meneliti fenomena gangguan panik di pemuda, Diler et al. (2004) menemukan bahwa hanya beberapa studi terakhir telah meneliti remaja terjadinya gangguan panik. Mereka melaporkan bahwa studi ini menemukan bahwa gejala-gejala gangguan panik remaja hampir replika yang ditemukan pada orang dewasa (misalnya denyut jantung, berkeringat, gemetar, hot flashes, mual, perut tertekan, dan menggigil). The anxiety disorders berdampingan dengan bertumbuhnya jumlah tinggi gangguan mental lainnya pada orang dewasa. komorbiditas gangguan yang sama yang dilihat pada orang dewasa juga dilaporkan pada anak-anak dengan gangguan panik remaja. Last dan Strauss (1989) memeriksa sampel dari 17 remaja dengan gangguan panik dan menemukan tingginya tingkat komorbiditas gangguan kecemasan, depresi besar, dan melakukan gangguan. Eassau et al. (1999) juga menemukan sejumlah besar komorbiditas gangguan dalam masyarakat berbasis sampel remaja dengan remaja panik serangan atau gangguan panik. Dalam sampel, remaja yang ditemukan memiliki kelainan komorbiditas berikut: depresi besar (80%), dysthymic gangguan (40%), gangguan kecemasan umum (40%), somatoform disorders (40%), penyalahgunaan obat (40%) , dan fobia spesifik (20%). Konsisten dengan pekerjaan sebelumnya ini, Diler et al. (2004) menemukan hasil yang sama dalam penelitian mereka di mana 42 pemuda dengan gangguan panik remaja diperiksa. Dibandingkan dengan non-panik cemas teratur pemuda, anak-anak dengan gangguan panik memiliki tingkat lebih tinggi komorbiditas gangguan depresi dan gangguan bipolar. <br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;">Meskipun bukti-bukti yang menunjuk ke keberadaan onset dini gangguan panik, maka DSM-IV-TR saat ini hanya mengakui enam anxiety disorders pada anak-anak: perpisahan anxiety disorder, generalized anxiety disorder, fobia spesifik, obsesif-kompulsif, gangguan kecemasan sosial (alias fobia sosial), dan post-traumatic stress disorder. Gangguan panik ini terutama dikeluarkan dari daftar ini.<br />
</div>my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-20180180123182278162009-10-13T06:50:00.000-07:002009-10-13T06:50:34.190-07:00Psikopat<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCOMPUT%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCOMPUT%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCOMPUT%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
h2
{mso-style-priority:9;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-link:"Heading 2 Char";
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:2;
font-size:18.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.Heading2Char
{mso-style-name:"Heading 2 Char";
mso-style-priority:9;
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Heading 2";
mso-ansi-font-size:18.0pt;
mso-bidi-font-size:18.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-ascii-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-hansi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
font-weight:bold;}
span.mw-headline
{mso-style-name:mw-headline;
mso-style-unhide:no;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:270822029;
mso-list-template-ids:-2123886708;}
@list l1
{mso-list-id:1354723355;
mso-list-template-ids:774831342;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Psikopat</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> secara harfiah berarti sakit jiwa. Pengidapnya juga sering disebut sebagai <b>sosiopat</b> karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya, Psikopat berasal dari kata <i>psyche</i> yang berarti jiwa dan <i>pathos</i> yang berarti penyakit. Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia / psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut "orang gila tanpa gangguan mental". Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Canada bernamaRobert D.Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa dan korupto. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan . Psikopat memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini diharapkan tidak membuat orang-orang mudah mengecap seseorang psikopat karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan psikopat dengan sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama seseorang itu menjadi jelek.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Lima tahap mendiagnosis psikopat<o:p></o:p></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan prilaku pasien dari waktu ke waktu.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (<i>positron emission tomography</i>) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian <i>prefrontal cortex</i> yang rendah. Bagian otak <i>lobus frontal</i> dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Wawancara menggunakan metode DSM IV (<i>The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV</i>) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><h2>Gejala-gejala psikopat<o:p></o:p></h2><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, filsafat, kedokteran, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Egosentris dan menganggap dirinya hebat.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sikap antisosial di usia dewasa.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar -- bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin".<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">11.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.<o:p></o:p></span><br />
</div><h2 style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></h2><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><br />
my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-87408302499369185542009-10-13T06:31:00.000-07:002009-10-13T06:31:18.612-07:00Kiss make you addict<h1 class="firstHeading" id="firstHeading">Percumbuan</h1>Dalam seksualitas , <b>percumbuan</b> adalah seperangkat tindakan (fisik maupun nonfisik) yang dilakukan oleh dua atau lebih orang / individu dengan maksud untuk membangkitkan birahi pada pihak-pihak yang terlibat. Percumbuan biasanya merupakan persiapan menuju hubungan seksual, suatu perilaku yang lebih intim dan mengarah pada reproduksi namun tidak selalu berarti demikian. Orang yang berpacaran dapat bercumbu tanpa berpretensi untuk berhubungan seks. Percumbuan sendiri lebih banyak dilakukan dalam dimensi psikologi atau sosial. Aspek sosial percumbuan lebih tinggi pada hewan daripada manusia.<br />
Perbuatan yang nampaknya mudah dan tak berisiko, seperti membisikkan kata kata kotor dalam telinga<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga" title="Telinga"></a> seseorang atau gerakan "tangan" seseorang, dapat merupakan bagian percumbuan. Niat adalah faktor yang menentukan apakah sebuah perbuatan tergolong percumbuan atau tidak.<br />
Percumbuan dalam bentuk nonfisik mengarah pada pengkondisian mental. Contohnya ialah pujian yang mengandung unsur seksual dan percakapan yang membangkitkan birahi. Kebanyakan tindakan bercumbu adalah fisis, seperti sentuhan, ciuman, kekangan, pijatan, tendangan, pukulan, renggutan, memotong, sodokan, atau menggosok segala bagian tubuh.<br />
<div class="thumb tright"> <a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Martin_van_Maele_-_Francion_15.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="thumbimage" height="266" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c7/Martin_van_Maele_-_Francion_15.jpg/175px-Martin_van_Maele_-_Francion_15.jpg" width="175" /></a><div class="thumbinner" style="width: 177px;"> <div class="thumbcaption"><br />
</div></div></div>Contoh yang spesifik termasuk:<br />
<br />
<br />
<ul><li><i>french kiss</i></li>
<li>Menyentuh dan memijat daerah rangsangan seksual dengan berpakaian (Rabaan atau <i>petting</i>).</li>
<li>Menyentuh penis dan memijat daerah rangsangan seksual dibalik pakaian (<i>petting</i> kelas berat).</li>
<li>Saling menggesek-gesekkan tubuh dengan tekanan secara bersamaan di daerah rangsangan seksual dengan berpakaian (<i>dry humping</i> atau <i>grinding</i>).</li>
<li>Saling melepaskan pakaian pasangan masing-masing (<i>stripping</i>).</li>
</ul><br />
<br />
<br />
so guys bagi kamu-kamu yang lagi pada pacaran hati-hati deh sama ciuman karena itu bikin lw ketagihan nah klo udah ketagihan yang namanya ciuman udah g berarti lagi terus merambat deh ke hal yang lebih ekstrim...yaikz...horror bgt khan..my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-15022627477683078502009-10-13T06:14:00.000-07:002009-10-13T06:14:56.835-07:00Narsisme<span style="font-size: large;"></span><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><b>Narsisme</b> adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh <b>Sigmund Freud</b> dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.</span><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan <b>Andrew Morrison</b> berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Patologi" title="Patologi"></a>.</span><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><b>Fromm</b> berpendapat, narsisme merupakan kondisi pengalaman seseorang yang dia rasakan sebagai sesuatu yang benar-benar nyata hanyalah tubuhnya, kebutuhannya, perasaannya, pikirannya, serta benda atau orang-orang yang masih ada hubungan dengannya. Sebaliknya, orang atau kelompok lain yang tidak menjadi bagiannya senatiasa dianggap tidak nyata, inferior, tidak memiliki arti, dan karenaya tidak perlu dihiraukan. Bahkan, ketika yang lain itu dianggap sebagai ancaman, apa pun bisa dilakukan, melalui agresi sekalipun.</span><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"> </span><span style="font-size: large;">Menurut <b>Spencer A Rathus dan Jeffrey S Nevid</b> dalam bukunya, Abnormal Psychology (2000), orang yang narcissistic atau narsistik memandang dirinya dengan cara yang berlebihan. Mereka senang sekali menyombongkan dirinya dan berharap orang lain memberikan pujian.</span><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><strong>Faktor Penyebab Narsistik</strong></span><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <span style="font-size: large;"><strong style="color: black; font-weight: normal;">Terdapat</strong><span style="color: black;"> berbagai faktor penyebab seseorang cenderung menjadi narsis. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah faktor keturunan dan faktor persekitaran. Narsis biasanya timbul akibat daripada pujian dan penghormatan yang diterima berulang kali daripada individu lain</span>. </span><span style="font-size: large;">The Natural Limitations of Youth, bilang ada lima penyebab kemunculan narsis pada remaja, yaitu adanya kecenderungan mengharapkan perlakuan khusus, kurang bisa berempati sama orang lain, sulit memberikan kasih sayang, belum punya kontrol moral yang kuat, dan kurang rasional. Kedua aspek terakhir inilah yang paling kuat memicu narsisme yang berefek gawat. tanda-tanda narsis dari Diagnostics and Statistics Manual, Fourth Edition-Text Revision (2000) yang harus kita waspadai untuk tahu apakah kita mengidap narsis atau tidak, Orang narsis merasa dirinya sangat penting dan ingin sekali dikenal oleh orang lain karena kelebihannya, Pengidap narsis juga yakin kalau dirinya unik dan istimewa.</span><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Gejala lain, mereka selalu ingin dipuji dan diperhatikan. Mereka kurang sensitif terhadap kebutuhan orang lain karena yang ada dalam pikirannya cuma diri sendiri. Ditambah lagi, adanya rasa percaya orang lain itu berpikiran sama dengan dirinya. Orang narsis juga sensitif sekali kalau dikritik. Kritikan kecil bisa berarti sangat besar buat mereka.</span><span style="font-size: large;"> </span><span style="font-size: large;"><span style="color: black;"></span></span><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"> </span><span style="font-size: large;"> </span><br />
</div>my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-31295072024977674232009-10-13T05:58:00.000-07:002009-10-13T05:58:12.965-07:00Alzheimer<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWT0O6dePqPjG1_ZFB3Rc-_UMBD2IQVfhYq_LTU8DYgXYXLx62Y6reQKc5Xx7FrzrWKvmEVEzMIy6BTGu2fBlWQ4uakFGdBy0zy0w7HM7KQgNt7OjMgL1kYZn19_V2sF1Ny6fkUbxetm8/s1600-h/alzheimer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWT0O6dePqPjG1_ZFB3Rc-_UMBD2IQVfhYq_LTU8DYgXYXLx62Y6reQKc5Xx7FrzrWKvmEVEzMIy6BTGu2fBlWQ4uakFGdBy0zy0w7HM7KQgNt7OjMgL1kYZn19_V2sF1Ny6fkUbxetm8/s400/alzheimer.jpg" /></a><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Alzheimer</b> (<b>kepikunan</b>)<br />
</div><div style="text-align: justify;">merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif yang di sebabkan karena berkurangnya gizi di otak. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular. Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Penyakit Alzheimer bukannya 'kekanak-kanakan karena usia tua' yang sekadar suatu proses penuaan. Sebaliknya, adalah sejenis masalah kesehatan yang amat menyiksa dan perlu diberikan perhatian.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Alzheimer digolongkan ke dalam salah satu dari jenis nyanyuk (<i>dementia</i>) yang dicirikan dengan melemahnya percakapan, kewarasan, ingatan, pertimbangan, perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani bukan saja kepada pengidapnya, malah anggota keluarga yang menjaga. Penyakit Alzheimer yang menurunkan fungsi memori ini juga menjejaskan fungsi intelektual dan sosial penghidapnya. Biasanya, anggota keluarga hanya datang membawa orang yang sakit berjumpa dokter apabila mereka sudah tidak tahan dengan gejala orang yang sakit.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Hingga kini, sumber sebenarnya penyakit ini tidak diketahui. Tetapi, ia bukanlah disebabkan penuaan. Bagaimanapun, ilmuwan berpendapat, ia dikaitkan dengan pembentukan dan perubahan pada sel-sel saraf yang normal menjadi serat, Resiko untuk mengidap Alzheimer, penyakit yang sinonim dengan orang tua ini, meningkat seiring dengan pertambahan usia. "Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai resiko lima persen mengidap penyakit ini dan resiko ini meningkat dua kali lipat setiap lima tahun,<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><h2 style="text-align: justify;"><span class="mw-headline" id="Sejarah_Alzheimer">Sejarah Alzheimer</span></h2><h2 style="text-align: justify;"><span class="mw-headline" id="Sejarah_Alzheimer"> </span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Penyakit yang pertama kalinya, ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907 ini, dinamakan Alzheimer, menurut namanya. Hasil bedah pengamatan, Alzheimer mendapati Syaraf otak tersebut bukan saja <i>mengecut</i>, malah dipenuhi dengan gumpalan protein yang luar biasa yang disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit (neuro fibrillary). Amiloid protein yang membentuk sel-sel plak protein, dipercaya menyebabkan perubahan kimia otak. Musnahnya sel-sel saraf ini menyebabkan syaraf otak yang berfungsi menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lain terpengaruh.<br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Meskipun penyakit ini yang semula ditemukan hampir satu abad yang lalu, ia tidak seterkenal penyakit yang lainnya seperti sakit jantung, hipertensi, Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) atau sebagainya.<br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kemungkinan ini disebabkan oleh penyakit ini tidak dapat dilihat gejalanya langsung seperti penyakit hipertensi yang dapat dilihat melalui pemeriksaan tekanan darah secara berkala.<br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Penelitian klinis terbaru menunjukkan suplementasi dengan asam lemak omega-3 dapat memperlambat menurunan fungsi kognitif pada penderita alzheimer ringan.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><h2><span class="mw-headline" id="Pengungkapan_terhadap_Alzheimer">Pengungkapan terhadap Alzheimer</span></h2>Publikasi mengenai penyakit Alzheimer masih rendah dan banyak orang tidak mengetahui tentang penyakit ini sampai dipublikasikan secara terbuka sendiri oleh bekas Presiden Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan dalam suratnya tertanggal 5 November 1994. Penyakit Alzheimer sukar dideteksi sebab banyak yang beranggapan orang tua yang semula lupa, adalah sesuatu yang lazim karena faktor usia. Padahal itu mungkin tanda-tanda awal seseorang itu mengidap penyakit Alzheimer.<br />
<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Tingkat_Alzheimer">Tingkat Alzheimer</span></h2><ul><li>Lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, tidak tahu membeli barang ke kedai, lupa nomor telepon atau kardus obat yang biasa dimakan ialah di antara sebagian gejala ringan.</li>
</ul><ul><li>Apabila orang yang sakit lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air dikategorikan sebagai tingkat sederhana.</li>
</ul><ul><li>Apabila orang yang sakit sudah tidak mampu melakukan perkara asas seperti menguruskan diri sendiri, keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat, ia menandakan orang yang sakit berada di tingkat yang serius.</li>
</ul><br />
<h2><span class="mw-headline" id="Tanda-tanda_lain">Tanda-tanda lain</span></h2>Orang yang terkena penyakit ini dapat menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya. Diperkirakan bahwa pada sekitar 1950-an kira-kira 2,5 juta penduduk dunia mengidap penyakit ini. Pada tahun 2000, pengidap Alzheimer diperkirakan mencapai enam milyar orang.<br />
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan lebih dari satu milyar orang tua yang berusia lebih dari 60 tahun atau 10 persen penduduk dunia menghidap Alzheimer (2003). Peningkatan ini, ada kaitannya dengan semakin banyak penduduk dunia yang berusia lanjut , masa hidup wanita meningkat hingga umur 80 tahun dan 75 tahun bagi lelaki. Selain itu, penjagaan kesehatan yang lebih baik, tingkat perkawinan menurun, perceraian bertambah dan mereka yang kawin tetapi tidak banyak anak.<br />
<br />
Orang yang sakit yang berada di tahap sederhana dan parah akan menunjukkan tingkah laku yang aneh. Di antaranya, seperti menjerit, terpekik dan mengikut perawat ke mana saja walaupun ke WC.<br />
Selain itu, orang yang sakit juga mendengar suara atau bisikan halus dan melihat bayangan menakutkan. Semua ini secara tidak langsung memberi tekanan mental kepada perawat sebab mereka terpaksa menjaga orang yang sakit '36 jam' sehari.<br />
<br />
Orang yang sakit juga kadangkala akan berjalan ke sana sini tanpa sebab dan pola tidur mereka juga berubah. Orang yang sakit akan lebih banyak tidur pada waktu siang dan terbangun pada waktu malam.<br />
Secara umum, orang sakit yang didiagnosis mengidap penyakit ini meninggal dunia akibat radang paru-paru atau pneumonia. Ini disebabkan, pada waktu itu orang yang sakit tidak dapat melakukan sembarang aktivitas lain.<br />
<br />
Yang menyedihkan, adalah orang yang sakit itu sendiri tidak memahami apa yang terjadi pada diri mereka dan memerlukan bantuan orang lain. Berita buruknya penyakit Alzheimer ini, tidak dapat disembuhkan. Tetapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obat-obatan. Obat-obatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu ingatan penderita seperti kognitif, aktivitas harian dan tingkah laku.<br />
<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Orang_yang_berisiko">Ciri-ciri Orang yang berisiko terkena alzheimer</span></h2><ul><li>pengidap hipertensi yang mencapai usia 40 tahun ke atas</li>
<li>Pengidap kencing manis</li>
<li>Kurang berolahraga<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga" title="Olahraga"></a></li>
<li>Tingkat kolesterol yang tinggi</li>
<li>Faktor keturunan - mempunyai keluarga yang mengidap penyakit ini pada usia 50-an.</li>
</ul><br />
<h2><span class="mw-headline" id="Tanda-tanda_lain"> </span></h2><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div>my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-90681020548344617662009-10-13T05:38:00.000-07:002009-10-13T05:38:03.769-07:00pengkritikan aliran humanistik terhadap aliran behavioristi dan aliran psikoanalisa mengenai kepribadian yang sehat<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">aliran humanistik</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</span><br />
</div><ul><li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">melihat potensi individu</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">memiliki pandangan yang optimis</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">percaya pada harapan adalah kodrat manusia</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">memiliki pandangan yang segar tentang manusia</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">individu tumbuh dan berkembang melampaui kekuatan-kekuatan yang negatif</span></li>
</ul><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">aliran behavioristik</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</span><br />
<ul><li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kodrat manusia, manusia diperlakukan seperti mesin</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">bertngkah laku sesuai dengan hukum yang ada</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">teratur,tersusun baik</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">banyak spontanitas dan kegembiraan</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">kreatif</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">potensi yang dimiliki diabaikan</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">manusia dapat memberiak respon positive<br />
</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="background-color: black;"></span>aliran psikoanalisa<br />
</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <span style="font-size: small;">aliran ini melihat dari sisi negatif individu </span></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;">potensi yang dimiliki manusia</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">melihat dari sisi yang sakit adalah kodrat manusia yang negatif</li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">selalu memberikan gambaran yang pesimistis tentang manusia</li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">manusia korban tekanan-tekanan biologis dan konflik pada masa kanak-kanak</span></li>
</ul><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <br />
</span>my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-68286772502770756852009-10-13T05:19:00.001-07:002009-10-13T05:19:13.265-07:00Self Injury 2<span style="background-color: white; color: black; font-size: large;"></span><br />
<div style="background-color: #d9d2e9; color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCOMPUT%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCOMPUT%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCOMPUT%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Curlz MT";
panose-1:4 4 4 4 5 7 2 2 2 2;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:decorative;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:2112122478;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:961079834 67698711 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-text:"%1\)";
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: large;"><b><span style="line-height: 150%;">Self injury 2</span></b></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZcr0V18cluesm6cuzK2BEmBtOe8RuSbXk_C14JR1GVp9YKTH3hbIEG8d1sgX1gK6Xxa8TwXnb_UEw4es_53W3qfja1_6XD1PfgdFfNZve1PWNGACKH87ehXAOY86wiZojaPR9wzrWdsw/s1600-h/self+injury.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZcr0V18cluesm6cuzK2BEmBtOe8RuSbXk_C14JR1GVp9YKTH3hbIEG8d1sgX1gK6Xxa8TwXnb_UEw4es_53W3qfja1_6XD1PfgdFfNZve1PWNGACKH87ehXAOY86wiZojaPR9wzrWdsw/s320/self+injury.jpg" /></a></span><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> Tipe-tipe self injury<br />
</span></span></span><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">a. </span></span><span style="line-height: 150%;">Major self mutilation -> melakukan tindakan yang secara signifikan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki seperti semula pada organ-organ besar dan penting di tubuh.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Contoh : memotong tungkai atau mencungkil mata (jenis ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang menderita psikosis)<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">b.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Stereotypic self injury -> self injury yang lebih ringan namun sifatnya berulang.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Contoh : membenturkan kepala ke lantai (jenis ini biasanya memilik kelainan syaraf seperti autisme atau sindroma tourette)<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">c.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Moderate / superficial self mutilation -> masih memiliki 3 buah subtype yaitu kompulsif,episodic, dan repetitive</span></span><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span><br />
</div><b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span></b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">Conterio dan favozza<br />
</span></span><br />
<div style="background-color: #d9d2e9; color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Mereka memperkirakan bahwa 750 dari 100.000 populas menunjukan perilaku self injury, mereka menunjukan gambaran tipikal untuk seorang pelaku self injury :<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Wanita, usia pertengahan 20 tahunan atau awal 30 tahunan dan sudah sering melukai dirinya sendiri semenjak masa remaja. Umumnya berasal dari kelas mnengah keatas, cerdas, memilki riwayat pendidikan yang baik dan dengan latar belakang sisial adanya kekerasan, penganiayaan fisik atau penganiayaan seksual, atatupula tinggal dengan orang tua yang memiliki ketergantungan alcohol dan drug abuse.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Wanita lebih bnyak melakukan self injurydibanding dengan pria, karena wanita mempunyai kepribadian yang cenderung introvert, menurut Miller(1994) dalam teorinya bagaimana wanita terbiasa untuk tidak menunjukan kemarahan mereka sedangkan pria cenderung menunjukan secara langsung emosi mereka, juga mungkin karena pria terbiasa menekan emosinya maka mereka memmiliki kesulitan yang lebih sedikit ketika harus dipenuhi oleh berbagai macam emosi yang menekan atau mengekspresikannya pada kekerasan yang nampaknya tidak berkaitan dengan stress itu sendiri.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Jenis psikoterapi yang banyak digunakan pada pelaku self injury meliputi terapi , Seorang pelaku self injury yang melakukan self injury sealu mempunyai motif yang berganti-ganti diantaranya stress,ketidak harmonisan keluarga, drug abuse, pergaulan atau hanya ingin mengamati struktur pembuluh darah di lengannya secara lebih jelas walaupun hal ini terdengar aneh untuk sebagian besar orang.</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span><br />
</div> <span style="font-size: large;">Bessel van der kolk<br />
</span><br />
<div style="background-color: #d9d2e9; color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Salah satu tindakan self injury mungkin melepaskan zat-zat kimia tertentu diotak yang memiliki kesamaan sifat dengan opiate-opiat adiktif, ini mungkin menjadi salah satu alas an mengapa para pelaku slf injry mengalami kesulitan dalam menghentikan perilaku mereka setelah mereka mulai.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Ketika seseorang melakukan self injury endorfin yang dikeluarkan dapat menyebabkan ketagihan pada tahap awal jumlah yang kecil (self injury atau zat-zat terlarang) dapat menimbulkan perasaan tenang yang dapat membantu seseorang untuk melarikan diri dari rasa sakit secara emosional yang dialaminya dalam hidup, ketika sudah muncul tolransi dari tubuh pelaku harus meningkatkan jumlah produksi endorphin tersebut (self injury atau zat-zat terlarang) untuk memperoleh efek yang sama. Pada beberapa kasus, bunuh diri merupakan hasil dari “overdosis” pada self injury yang di jalankan secara terus menerus sebagai kebiasaan.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"> Kesimpulan<span style="background-color: white;"></span></span><u><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></u></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Tanpa kita sadari banyak remaja dan usia dewasa yang terlibat dalam perilaku self injury,self injury tidak mengnal kelas ekonomi atau factor pendidikan yang didapat seseorang wanita lebih banyak terlibat dalam perilaku self injury ini karena mereka cenderung introvert dalam menghadapi emosi mereka sedangkan pria bias menunjukan secara langsung.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Diantaranya factor penyebab munculnya perilaku ini adalah penderita gangguan jiwa, penyalah gunaan zat-zat adiktif, kekerasan dimasa kanak-kanak, kehilangan objek yang dicintai, konflik dengan orang yang dicintai, pergaulan, penganiayaan seksual, perang, kemiskinan, kesulitan mencari pekerjaan.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Motif dari self injury umumnya pribadi, pelaku self injury biasanya melakukan perbuatan tersebut untuk mengontrol tubuh dan pikirannya, mengekspresikan perasaanya, mengkomunikasikan kebutuhannya, untuk menghilangkan trauma.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Terapi terbaik bagi seorang pelaku self injury adalah dengan menemukan mekanisme coping dari pada melukai dirinya sendiri,model terapi yang digunakan dapat bervariasi tergantung dari diagnose kelainan jiwa yang dialami orang tersebut dan kebutuhan masing-masing sebagai individu.<o:p></o:p></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></span><br />
</div><br />
my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-22884360001664167232009-10-08T07:58:00.000-07:002009-10-08T08:14:33.895-07:00perbedaan psikoanalisa sigmund freud dengan eriksonmenurut Sigmund Freud :<br />Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.<br /><br />Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.<br /><br />Intervensi khusus dari seorang penganalisis biasanya mencakup mengkonfrontasikan dan mengklarifikasi mekanisme pertahanan, harapan, dan perasaan bersalah. Melalui analisis konflik, termasuk yang berkontribusi terhadap daya tahan psikis dan yang melibatkan tranferens kedalam reaksi yang menyimpang, perlakuan psikoanalisis dapat mengklarifikasi bagaimana pasien secara tidak sadar menjadi musuh yang paling jahat bagi dirinya sendiri: bagaimana reaksi tidak sadar yang bersifat simbolis dan telah distimulasi oleh pengalaman kemudian menyebabkan timbulnya gejala yang tidak dikehendaki.<br /><br />sedangkan menurut Erik H erikson :<br />Erikson(1902-1994),memodifikasi dan memperluas dengan menekankan pengaruh masyarakat terhadap perkembangan kepribadian .Erikson adalah perintis perspektif tentang kehidupan(life span perspective).<br />Erikson menyatakan bahwa perkembangan ego bersifat seumur hidup dan erikson mencakup delapan tahap sepanjang rentang kehidupan.<br />Erikson membagi 8 tahap titik tolak perkembangan psikososial :<br /><br /> * Basic Trust vs Basic Mistrust (0-1 tahun) Pada tahap ini si anak sangat membutuhkan rasa aman. Bila rasa aman terpenuhi, maka anak akan mengembangkan dasar-dasar kepercayaan pada lingkungannya. misalnya,ketika anak menangis,apakah si ibu cepat tanggap atau tidak. pada tahap ini peranan ibu memainkan peran yang amat penting.<br /> * Autonomy vs Shame & Doubt (2-3 tahun) Perasaan Mandiri vs Perasaan malu-malu dan ragu-ragu.<br /> * Initiative vs Guilt (3-6 tahun) Pada tahap sebelumnya anak mengembangkan perasaan percaya diri dan mandiri, maka pada tahap ini anak akan mengambil inisiatif, yaitu perasaan bebas untuk melakukan segala sesuatu atas kehendak sendiri. Tetapi bila pada tahap sebelumnya anak mengembangkan perasaan ragu-ragu, maka anak akan selalu merasa bersalah dan tidak berani melakukan sesuatu atas kehendak sendiri.<br /> * Industry vs Invferiority (6-11 tahun) Konflik pada tahap ini adalah perasaan sebagai seseorang yang mampu danvs perasaan rendah diri.<br /> * Identity vs Role Confusion (mulai 12 tahun) Tahap ini anak dihadapkan pada dorongan yang kuat untuk mengenal siapa dirinya. Konflik yang dihadapi adalah perasaan menemukan dirinya sendiri vs kekaburan peran.<br /> * Intimacy vs Isolation Individu mulai mencari-cari pasangan hidup. Oleh karena itu pada tahap ini yang dihadapi adalah kesiapan untuk berhubungan secara akrab dengan orang lain vs perasaan terkuat.<br /> * Generativity vs Self-absorbtion Pada tahap ini adalah adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarga, pengabdian masyarakat, dan manusia pada umumnya.<br /> * Ego integrity vs Despair Memasuki tahap ini,individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi, dan tindakan-tindakannya di masa lalu akan menimbulkan perasaan puas. Bila ia merasa semuanya gagal, akan timbul kekecewaan yang mendalam.my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2429537083086257255.post-29019583938395301232009-10-08T07:48:00.000-07:002009-10-08T07:52:53.176-07:00self injury 1<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZNop4s6MfNi-vgzoPCOb5glkqd3eGePHVcQ0acShB_lGemU1Y3tlXjUEP1xK46AkgaHcyvPg18n9rXtqBwJn8VxMhg3lBcnB0qzlRkXtdF9mH6sJpJe7XXK2EQmcVhM7RcrpcfrdUwDU/s1600-h/5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 286px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZNop4s6MfNi-vgzoPCOb5glkqd3eGePHVcQ0acShB_lGemU1Y3tlXjUEP1xK46AkgaHcyvPg18n9rXtqBwJn8VxMhg3lBcnB0qzlRkXtdF9mH6sJpJe7XXK2EQmcVhM7RcrpcfrdUwDU/s320/5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390242191024433490" /></a><br /><br />Self Injury<br />Self Injury adalah suatu bentuk perilaku yang dilakukan individu untuk mengatasi rasa sakit secara emosional untuk melukai diri sendiri,dilakukan dengan sengaja tapi tidak dengan tujuan bunuh diri,self injury biasa dilakukan sebagai bentuk dari pelampiasan emosi yang terlalu menyakitkan untuk diungkapkan dengan kata-kata. <br />self injury memang menyebabkan luka fisik pada tbuh,perilaku ini bertujuan untuk mencapai pembebasan diri dari emosi yang tak tertahankan, perasaan bahwa dirinya tidak nyata dan mati rasa, dan apabila self injury tidak ditangani secara cepat maka self injury dapat berubah menjadi usaha bunuh diri yang nyata.<br />Self Injury dalam istilah lain dikenal sebagai Self Harm, bentuk paling umum dari self injury adalah membuat irisan dangkal pada lengan atau tungkai, perilaku ini juga meliputi pemotongan bagian pada tubuh tertentu yaitu:<br />1. meninju, memukul dan mencakar diri sendiri<br />2. menggigit tangan, lengan, bibir, atau lidah<br />3. menggaruk-garuk kulit sampai berdarah<br />4. mengutak-atik luka yang sedang dalam proses penyembuhan<br />5. mememarkan tubuh lewat kecelakaan yang sudah direncanakan<br />6. membakar diri baik dalam bentuk ringan misal dengan rokok,maupun pembakaran tubuh secara meluas<br />7. menusuk diri sendiri dengan kawat, peniti, paku, pulpen dan lainnya.<br />8. mematahkan tulang mereka sendiri<br />9. mencungkil mata<br />10. menelan bahan kimia korosif, baterai, obat nyamuk, racun<br />11. menggigiti kuku<br />12. memencet jerawat<br />13. mengiris tangan atau kaki (tangan & kaki biasanya menjadi sasaran utama, begitu juga dengan dada, perut, paha, alat kelamin, kadang mereka menorehkan ka-kata pada kulit mereka misalnya gendut, jelek,untuk memproyeksikan perasaan mereka.) <br />14. memukul tembok atau membenturkan kepala kelantai<br />15. menguliti wajah<br />16. mengamputasi anggota badan, payudara, jari, alat kelamin<br />17. menindik bagian tubuh yang sensitif<br />18. menggaruk bekas gigitan nyamuk sampai berdarah<br />19. meminum obat-obatan terlarang (narkoba), dan alcohol<br />Tindakan tersebut bukanlah untuk bunuh diri namun untuk mengatasi stress dan emosional,yang sudah tak tertahankan banyak kesalahan persepsi orang lain terhadap pelaku self injury, mereka berfikir para pelaku self injury melakukan self injury demi untuk mencari perhatian semata, sedangkan dalam kenyataannya banyak pelaku self injury yang sangat tidak nyaman dgn keberadaan bekas luka parut pada tubuhnya dan umumnya mereka berusaha menyembunyikan bekas luka itu dari orang lain, dengan cara memakai baju lengan panjang atau celana/rok panjang dan ada juga yang menyamarkan bekas luka dengan peralatan make up.<br />perilaku self injury dapat terjadi tanpa mengenal wilayah, budaya batasan kelas sosial, seseorang lebih memilih untuk melukai dirinya sendiri karena kurang memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosinya, bagi sebagian orang self injury berfungsi untuk mengatasi penderitaan batin, saat mereka melakukan self injury rasa sakit, stress, emosi yang ada di dalam dirinya akan hilang dan terlupakan berganti dengan rasa sakit fisik akibat luka yang di dapat akibat perilaku self injury itu sendiri.<br />Berdasarkan teori model ketergantungan menurut Alderman, pada 6 orang subjek pelaku self injury dengan usia 20-25 tahun, hasil penelitian menunjukan bahwa subjek cenderung : <br />a. memendam emosi dan masalah mereka sejak sebelum terlibat ke dalam self injury<br />b. di penuhi luapan emosi negatif pada masa transisi ( pencarian jati diri)<br />c. pengaruh disosiasi selama melakukan self injury sehingga sulit untuk mengenali emosinya saat itu<br />d. subjek mengalami perasaan lega dan tenang setelah self injury dilakukan<br />e. mengalami penyesalan dan rasa bersalah atas tindakan yang dilakukan<br />para pelaku self injury memiliki berbagai pandangan tentang perilaku mereka, kebanyakan setuju bahwa perilaku itu merusak, tetapi mereka merasa tidak bisa berhenti karena merasa nyaman yang diperoleh dari perilaku self injury ini, beberapa dari mereka merasa bangga akan "prestasi" dan nilai seni yang mereka yakini terpencar dari luka-luka mereka, tetapi beberapa dari mereka mersa sangat malu akan bekas luka-luka mereka dan berharap mereka dapat menghilangkan bekas-bekas luka yang ada pada tubuh mereka.<br />para pecandu narkoba biasanya juga erat dengan perbuatan self injury, karena pada dasarnya mereka benci terhadap diri mereka sendiri, merasa gagal sebagai seorang manusia. satu hal yang umum ditemukan di antara pelaku self injury baik pria maupun wanita adalah kebencian mereka akan tubuh mereka, bagi para wanita hal ini biasanya meningkat tajam saat mereka seang menstruasi tetapi secara keseluruhan mereka benci sekali pada tubuh mereka, mereka benci pada refleksi diri mereka yang mereka lihat di cermin. <br />Karakteristi Pelaku Self Injury<br />• kesulitan mengendalikan impuls diberbagi area yang terlihat dalam gangguan makan atau aiksi terhadap zat-zat adiktif<br />• pernah menderita penyakit kronis sewaktu kecilatau cacat<br />• sngat tidak menyukai dirinya sendiri<br />• hypersensitive terhadap penolakan<br />• memiliki kemarahan yang kronis terhadap diri sendiri<br />• bertendensi menekan kemarahan<br />• memiliki perasaan agresif yang tinggi<br />• umumnya depresi atau stress berat<br />• mengidap kecemasan kronis<br />• sering mengalami iritabilitas<br />• bertendensi untuk menghindar<br />• tidak bisa mengontrol diri untuk bertahan hidup<br />• kuranya kemampuan untuk menjaga atau membentuk hubungan yang stabil<br />• takut akan perubahan<br />• tidak ada kemauan untuk mengurus diri sendiri dengan baik<br />• memiliki self esteem yang rendah<br />• masa kecil penuh trauma<br />• pola pemikiran yang kaku<br />Keluarga : Latar Belakang Pelaku Self Injury<br />a) adanya kehilangan yang mengakibatkan traumatis, sakit keras,ketidak stabilan dalam hidup berkeluarga( keluarga Nomaden, orang tua Divorce)<br />b) adanya pengabaian dan penganiayaan, baik secar fisik, seksual maupun emosional<br />c) kehidupan keluarga dipenuhi keyakinan agama yang kaku nilai-nilai yang dogmatis , yang diterapkan dengan cara yang munafik dan tidak konsisten<br />d) peran yang terbalik dalam keluarga: misalnya si anak mengambil alih tanggung jawab orang dewasa di usia dini<br />Cita Diri Self Injury<br />Self injury tidak pandang bulu yang sama-sama mereka miliki adalah hubungan penuh siksaan antara pikiran dan tubuh mereka, khususnya oragan seksual mereka, kesedihan mereka diperparah dengan pelajaran-pelajaran membingungkan yang mereka dapatkan tantang seksualitadan peran gender.<br />Para wanita yang pernah terancam secara seksual menjadi sangat ketakutan sampai ia sengaja membuat dirinya tidak menarik, misalnya dengan memakai pakaian gombrong atau pakaian pria, mencukur atau membotaki kepala mereka, atau mencacati diri,beberapa wanita bahkan memasuki benda-benda tajam ke dalam vagina. Mereka berpikir bahwa “pencegahan” ini juga akan menyakiti diri mereka sendiri selain mungkin rang yang menyerangnya.<br />Hal-hal ini yang mebuat para pelaku self injury merasa bahwa ia memegang kendali atas kerusakan yang timbul, mereka mengatakan bahwa mereka lebih baik menyakiti diri sendiri dari pada di sakti orang lain.<br />Saat ini perilaku self injury sudah mulai dikenal secara umum sebagai contoh pada tahun 2002 sutradar marina de van membuat film In M y Skin yang mengusung tema self injury di dalamnya,film ini bercerit tantang seorang wanita pekerja yang terlibat dalam perilaku self injury.banyak pula remaja yang melakukan perilaku self injury akibat menganggapnya sebagai suatu prilaku yang luar biasa dan unik<br />Menurut Yates(2004) saat ini belum bias menunjukan bahwa seseorang melekukan self injury karena mempelajarinya dari orang lain,meskipun bukti-bukti yang pasti saat ini menunjukan bahwa kebanyakan pelaku menemukan pola perilaku self injury ini secara tidak sengaja sebagai contoh : Conterir & Favazza (1989), menemukan bahwa 91% pelaku self injury melakukannya setelah mengetahui dari orang lain atau membacanya di salah satu media sebelum memutuskan untuk terlibat dalam perilaku self injury ini.my mindhttp://www.blogger.com/profile/00333702089019242912noreply@blogger.com0